Perekonomian Global Melemah, BI Ungkap Ada Serangan Siber

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 23 Oktober 2023 16:58 WIB
Ilustrasi Serangan Siber (Foto: Shutterstock)
Ilustrasi Serangan Siber (Foto: Shutterstock)

Jakarta, MI - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan adanya peningkatan serangan siber di sektor lembaga jasa keuangan global di tengah tren melemahnya perekonomian global dan aktivitas intermediasi keuangan perbankan.

Menurut Juda Agung, Deputi Gubernur Bank Indonesia, masalah serangan siber ini telah menjadi perhatian utama dalam menangani bank sentral di berbagai negara, termasuk BI, karena tingkat dan keberhasilan serangan semakin meningkat.

"Insiden-insiden siber terus meningkat baik dari sisi frekuensi, tingkat kejadiannya, maupun kecanggihan dalam sisi serangannya," ungkap Juda kepada Wartawan, pada peluncuran Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) Nomor 41 di Solo, Senin (23/10).

Beberapa hari lalu di Bali, Juda telah mengadakan pertemuan dengan beberapa deputi gubernur bank sentral dari kawasan ASEAN. Semuanya menyatakan bahwa mereka menghadapi masalah serupa, dan mereka juga menyatakan bahwa mereka ingin meningkatkan keamanan siber.

Juda Agung menyatakan, "Saya kemarin bertemu dengan beberapa deputi gubernur di kawasan ASEAN ini, memang mereka sama-sama mengalami banyak insiden dalam satu tahun terakhir ini, jadi semua dalam mode penguatan cyber security ini."

Juda Agung mengklaim bahwa serangan siber ini akan memengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan yang terdigitalisasi, yang pada gilirannya akan mengganggu layanan sistem keuangan yang sangat populer saat ini karena kemudahan transaksi.

"Keberhasilan serangan siber yang terus terjadi pada infrastruktur sistem keuangan pada gilirannya bisa menyebabkan penurunan kepercayaan pada sistem keuangan kita, dan tentu saja terganggunya layanan sistem keuangan kita," tutup Juda. (Ran)