Stok Nikel RI Sekarat
![Rendy Bimantara](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
![Stok Nikel RI Sekarat Industri Peleburan Nikel Indonesia (Foto : Reuters )](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/F2my0JebeHIaRasCuGt9LB3TpjCfWUdKehtdREv2.jpg)
Jakarta, MI - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan bahwa mereka berencana untuk menghentikan atau moratorium pembangunan smelter nikel baru. Hal ini disebabkan oleh cadangan bijih nikel Indonesia yang semakin menipis dibandingkan dengan jumlah proyek smelter baru yang semakin banyak.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa dia masih berbicara dengan Menteri Perindustrian tentang pembatasan smelter nikel kelas dua yang menghasilkan produk feronikel (FeNi) dan nikel sapi hitam (NPI). Hal ini diperlukan karena izin smelter hanya dapat diberikan melalui Izin Usaha Industri (IUI) yang dimiliki oleh Kementerian Perindustrian.
Selain itu, Arfin berharap program hilirisasi nikel mencakup produk hilirisasi yang membawa industrialisasi, bukan hanya produk setengah jadi.
"Pokoknya semua yang produk-produk yang sampai di situ ya kita arahkan supaya ke depannya diterusin sampai hilirnya," ujar Arifin kepada Wartawan di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (26/10).
Sebelum ini, Kementerian ESDM telah memberi tahu publik tentang cadangan nikel Indonesia yang semakin menipis. Cadangan nikel Indonesia mungkin habis dalam 6-11 tahun lagi. Sebenarnya, peningkatan jumlah smelter yang dibangun di Indonesia berkontribusi pada penurunan cadangan nikel negara tersebut.
Tercatat ada 44 smelter yang digunakan untuk memproses nikel kadar tinggi melalui proses pirometalurgi, dan 3 smelter yang digunakan untuk memproses nikel kadar rendah melalui proses hidrometalurgi.
Smelter saat ini membutuhkan 210 juta ton bijih nikel untuk saprolite (bijih nikel kadar tinggi) dan 23,5 juta ton bijih nikel kadar rendah untuk hidrometalurgi yang menghasilkan komponen baterai.(Ran)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Penyebab Hengkangnya 2 Investor Eropa dari Nikel Sonic Bay Andalan Bahlil Lahadalia Megaproyek smelter nikel hidrometalurgi Sonic Bay di Teluk Weda, Maluku Utara, resmi ditinggalkan kedua investornya dari Eropa, yakni BASF SE dan Eramet SA.](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/nikel-bahlil.webp)
Penyebab Hengkangnya 2 Investor Eropa dari Nikel Sonic Bay Andalan Bahlil Lahadalia
26 Juni 2024 12:31 WIB
![Tok! 4 Terdakwa Korupsi Tambang Ore Nikel Blok Mandiodo Divonis 4-7 Tahun Penjara Salah satu terdakwa korupsi tambang ore nikel Blok Madiodo sedang menjalani sidang putusan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Kendari, Senin (6/5/2024) (Foto: Dok MI/Kejagung)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/4-terdakwa-korupsi-tambang-ore-nikel-blok-madiodo.webp)
Tok! 4 Terdakwa Korupsi Tambang Ore Nikel Blok Mandiodo Divonis 4-7 Tahun Penjara
7 Mei 2024 18:05 WIB
![Dua Mantan Pejabat Kementerian ESDM Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara, Terbukti Korupsi Tambang Ore Nikel Ridwan Djamaluddin mengenakan rompi tahanan Kejagung (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/ridwan-djamaluddin.webp)
Dua Mantan Pejabat Kementerian ESDM Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara, Terbukti Korupsi Tambang Ore Nikel
25 April 2024 19:46 WIB
![Korupsi Nikel, Mantan Timses Jokowi Windu Aji Susanto Divonis 8 Tahun Bui Windu Aji Sutanto bersama Glenn Ario Sudarto dan Ofan Sofwan menjalani sidang pembacaan vonis, di Pengadilan Tipikor Jakarta. (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/terdakwa-mantan-timses-jokowi-windu-aji-sutanto-bersama-pelaksana-lapangan-pt-lawu-agung-mining-glenn-ario-sudarto-dan-direktur-pt-lawu-agung-mining-ofan-sofwan-jalani-sidang-pembacaan-vonis-di-pn-tipikor-jakarta-kamis-2542024.webp)
Korupsi Nikel, Mantan Timses Jokowi Windu Aji Susanto Divonis 8 Tahun Bui
25 April 2024 19:04 WIB
![Penyelidikan Ekspor Ilegal 5,3 Juta Ton Bijih Nikel ke China Masih Bergulir di KPK, Siapa Bakal Terseret? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) (Foto: MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/kpk-1.jpg)
Penyelidikan Ekspor Ilegal 5,3 Juta Ton Bijih Nikel ke China Masih Bergulir di KPK, Siapa Bakal Terseret?
16 April 2024 05:19 WIB