Transportasi Dibangun di Luar Jawa, Pengamat: Tingkatkan Ekonomi dan Keterbukaan dengan Wilayah Lain

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 29 Desember 2023 02:35 WIB
Pelabuhan Sungai Nyamuk (Foto: MI/MTI Pusat)
Pelabuhan Sungai Nyamuk (Foto: MI/MTI Pusat)

Jakarta, MI - Pemerintah melalui program pemerataan pembagunan infrastruktur trasportasi saat ini sudah menyebar ke seluruh nusantara.

Penyebaran dan pemerataan pembangunan infrastruktur transportasi tersebut termasuk daerah tertinggal, terluar, terdepan, dan perbatasan (3TP).

Menurut pengamat transportasi Djoko Setijowarno, pembangun infrastruktur transportasi di daerah 3TP akan meningkatkan ekonomi dan keterbukaan dari keterisolasian dengan wilayah lain.

Djoko sapaanya, mengulas bahwa pejumlah pos lintas batas negara (PLBN) juga turut dibangun di daerah perbatasan Kalimantan, Papua dan Nusa Tenggara Timur, guna memperlancar transportasi.

Pulau Sebatik, menurut dia, sebagai salah satu pulau yang berada di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. 

Secara administratif pulau Sebatik berada di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara.

Pulau Sebatik terdiri dari 5 Kecamatan dan 19 Desa yang tengah mempersiapkan diri menjadi DOB (Daerah Otonomi Baru).

"Pembangunan infrastruktur transportasi juga dibangun di Pulau Sebatik, dengan membangun dan memperbaiki Pelabuhan Sungai Nyamuk," ujar Djoko, Jum'at (28/12).

Pemerintah juga, lanjut Djoko, mulai memperbaiki tata kelola Pelabuhan Sungai Nyamuk di Pulau Sebatik.

Kondisi pelabuhan di daerah perbatasan dengan Malaysia yang semula semrawut itu kini dibuat lebih nyaman agar pelayanan penumpang lebih optimal.

Sebelumnya, kondisi Pelabuhan Sungai Nyamuk semrawut.

"Para buruh penyedia jasa angkut berebutan mencari kosumen saat setelah kapal berlabuh," jelasnya.

Djoko pun mengungkapkan, penumpang melakukan tawar menawar ongkos angkutan barang di jalan yang dilintasi penumpang.

Tambah Djoko, bahwa jalan yang sempit membuat lalu lintas Pelabuhan tersendat dan terjadi penumpukan penumpang di lintasan keluar masuk orang dan barang.

Djoko juga menjelaskan bahwa sejak April 2023, mulai dilalukan penataan.

"Selain pemugaran fisik pelabuhan, tata kelola juga dibenahi agar Pelabuhan Sungai Nyamuk menjadi tempat yang nyaman bagi penumpang dan orang-orang yang bekerja di pelabuhan itu," demikian Djoko yang juga akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat. (Wan)