Harga Beras Mahal, Bulog Jelaskan Cara Menghitungnya

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 13 Februari 2024 12:27 WIB
Beras. (Foto: web bulog.go.id)
Beras. (Foto: web bulog.go.id)

Jakarta, MI - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menjelaskan perihal mahalnya harga beras yang di jual di pasaran. Menurutnya, secara sederhana, menghitung mahalnya harga beras bisa dilihat dari harga gabah saat ini. Biasanya, harga beras itu dua kali lipat dari harga gabah.

"Kondisi sekarang, harga gabah sudah mencapai Rp7.500 per kg, ini di hampir di semua sentra produksi. Data tadi menunjukkan harga gabah sudah Rp8.000-an," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (13/2).

"Cara menghitung dari gabah ke beras gampangnya dikali 2 karena rendemennya sekitar 50-55%, bahkan ada yang 45%, tapi memang ada yang 60%. Saya ambil gampangnya 50%. Jadi kalau harga gabah sudah Rp8.000, maka kurang lebih beras Rp16.000 per kg. Di sentra produksi harga berasnya sudah Rp15.000-an," paparnya.

Kondisi itu terjadi di seluruh sentra produksi padi se-Indonesia.

"Anda bisa cek. Kalau ada harga di bawah itu, kemungkinan standar kualitasnya," ucap Bayu.

Sebagai informasi, harga beras terus menanjak naik sejak bulan Agustus 2022 lalu. Dan sampai saat ini belum ada tanda-tanda penurunan.

 

Topik:

bulog beras gabah