Ekspor Batu Bara Indonesia Anjlok 29,7 Persen

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 15 Februari 2024 15:01 WIB
Ilustrasi - Batu Bara. (Foto: Ist)
Ilustrasi - Batu Bara. (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor batu bara turun 29,76 persen secara tahunan di Januari 2024. Volume ekspor batu bara tercatat sebanyak 29,5 juta ton.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan nilai ekspor batu bara turun USD 590,1 juta. Hal tersebut disebabkan oleh penurunan volume maupun penurunan harga.

“Volume turun 8,06 persen, secara nilai itu kemudian turun 19,68 persen. Di dalam pasar global, ada penurunan tren dari harga batu bara,” ujar Amalia dalam konferensi pers di Gedung BPS, Kamis (15/2).

Amalia mengatakan penurunan ekspor batu bara paling besar yaitu ke negara China turun 25,08 persen, kemudian disusul India turun 17,11 persen. Nilai ekspor batu bara berkontribusi 12,59 persen terhadap total ekspor Januari 2024

“Kemudian karena penurunan nilai lebih dalam daripada volume, ekspor batu bara secara month to month lebih disebabkan penurunan harga,” ucapnya.

BPS melaporkan komoditas utama yang diekspor ke China pada Januari 2024 adalah besi/baja, lignit, dan batu bara. Ekspor non migas Januari 2024 terbesar adalah ke China senilai USD 4,57 miliar.

Berdasarkan sektor, ekspor produk pertambangan dan lainnya turun 23,93 persen yang disebabkan oleh menurunnya ekspor batu bara.

Dalam kurun waktu Januari 2024, ekspor nonmigas Indonesia menurut sektor industri pengolahan menurun 3,69 persen dibanding Januari 2023. Ekspor produk pertambangan dan lainnya turun 23,54 persen yang disumbang oleh menurunnya ekspor batu bara.

Nilai ekspor Indonesia Januari 2024 mencapai USD 20,52 miliar atau turun 8,34 persen dibanding ekspor Desember 2023. Dibanding Januari 2023, nilai ekspor turun sebesar 8,06 persen.