Harga CPO Melonjak! Impor India Naik, Stok Menipis

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 13 Maret 2025 17:34 WIB
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) kembali menguat dalam perdagangan Kamis (13/3/2025), mempertahankan tren kenaikan sehari sebelumnya.

Berdasarkan data pasar hingga pukul 15.51 WIB, kontrak berjangka CPO di Bursa Malaysia Derivatives melonjak 1,07 persen, menembus level MYR4.537 per ton.

Kenaikan ini dipicu oleh lonjakan impor minyak sawit India sebesar 35,7 persen dibanding bulan sebelumnya, mencapai 373.549 metrik ton pada Januari, menurut laporan Solvent Extractors' Association of India (SEA).

Di sisi lain, data terbaru dari Malaysian Palm Oil Board mengungkapkan bahwa stok minyak sawit di Malaysia turun selama lima bulan berturut-turut menjadi 1,51 juta ton pada Februari, level terendah sejak April 2023.

Produksi minyak sawit mengalami penurunan 4,16 persen, mencapai titik terendah dalam tiga tahun terakhir di angka 1,19 juta ton. Penurunan ini dipicu oleh banjir yang menghambat produksi.

Namun, lonjakan harga CPO masih tertahan akibat lemahnya permintaan ekspor. Data dari surveyor kargo menunjukkan bahwa pengiriman minyak sawit Malaysia anjlok antara 25,8 persen hingga 38,3 persen dalam sepuluh hari pertama Maret.

Pada Februari, data industri mencatat ekspor turun 16,27 persen ke level terendah dalam empat tahun, yakni 1 juta ton.

Selain itu, ketidakpastian masih membayangi pasar terkait dampak kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap perdagangan global, termasuk minyak sawit.

"Secara teknikal, harga CPO mendapat support di MYR4.400 per ton dengan level resistance di MYR4.650 per ton," kata trader CPO David Ng kepada Bernama.

Di tengah fluktuasi pasar, CGS International Securities Malaysia Sdn Bhd memperkirakan harga CPO akan tetap stabil dalam kisaran MYR4.500 hingga MYR4.600 per ton sepanjang Maret.

Menurut CGS International, pasokan minyak sawit akan tetap ketat pada Maret karena jam kerja yang lebih pendek selama Ramadan, yang dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja.

"Kami memperkirakan ekspor minyak sawit masih lemah pada Maret akibat penyesuaian permintaan di tengah harga premium CPO dibandingkan minyak nabati pesaing," demikian kata analis CGS International dalam laporannya. 

Topik:

sawit minyak-sawit cpo harga-cpo