Pesawat China dan Rusia Masuki Zona Pertahanannya, Korsel Kerahkan Sejumlah Pesawat Tempur

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 30 November 2022 19:51 WIB
Jakarta, MI - Militer Korea Selatan menyatakan pihaknya mengerahkan sejumlah jet tempur saat dua pesawat tempur China dan enam pesawat Rusia memasuki zona pertahanan udaranya. Peswat pembom H-6 China berulang kali memasuki dan meninggalkan Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (Kadiz) di lepas pantai selatan dan timur laut Korea Selatan sekitar pukul 5.50 pagi waktu setempat pada hari ini, menurut kepala staf gabungan (JCS) Seoul. Pesawat tersebut memasuki kembali zona itu beberapa jam kemudian dari arah Laut Jepang yang dikenal di Korea sebagai Laut Timur. Pesawat itu ditemani oleh pesawat tempur Rusia, termasuk pesawat pengebom TU-95 dan jet tempur SU-35, menurut JCS seperti dikutip TheGuardian.com, Rabu (30/11). “Militer kami mengirim jet tempur angkatan udara menjelang masuknya pesawat China dan Rusia ke Kadiz untuk menerapkan langkah-langkah taktis dalam persiapan menghadapi potensi kontinjensi,” menurut JCS dalam sebuah pernyataan. Namun pesawat-pesawat itu tidak melanggar wilayah udara Korea Selatan, katanya. Zona pertahanan udara adalah area di mana negara menuntut agar pesawat asing mengambil langkah khusus untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri. Tidak seperti wilayah udara suatu negara, penerbangan di wilayah pertahanan dan perairan teritorialnya, tidak diatur secara internasional. Moskow tidak mengakui zona pertahanan udara Korea. Sedangkan Beijing menyatakan zona itu bukan wilayah udara teritorial dan semua negara harus menikmati kebebasan bergerak di sana. Pasukan pertahanan udara Jepang juga mengerahkan jet tempur setelah pembom China terbang dari Laut China Timur ke Laut Jepang, di mana mereka bergabung dengan dua drone Rusia, kata kementerian pertahanan Tokyo dalam siaran pers. China dan Rusia sebelumnya mengakui pesawat tempur mereka melakukan latihan bersama secara rutin. Pada bulan Agustus, JCS melaporkan pesawat tempur Rusia memasuki Kadiz. Pada bulan Mei, pesawat China dan Rusia melakukan serangan pertama sejak presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, menjabat. Pada 2019, pesawat tempur Korea Selatan menembakkan ratusan tembakan peringatan ke arah pesawat militer Rusia ketika mereka memasuki Kadiz selama patroli udara bersama dengan China.