Tak Ada Tempat Aman di Gaza!

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 26 Desember 2023 22:10 WIB
Sejumlah Palestina melakukan pencarian dan penyelamatan korban di kamp pengungsi Jabalia yang hancur akibat serangan Israel di Jalur Gaza (31/10) (Foto: Reuters)
Sejumlah Palestina melakukan pencarian dan penyelamatan korban di kamp pengungsi Jabalia yang hancur akibat serangan Israel di Jalur Gaza (31/10) (Foto: Reuters)

Gaza, MI - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Gaza menyatakan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 70 orang di kamp pengungsi Al-Maghazi di tengah jalur tersebut, dan sebuah blok perumahan padat penduduk hancur, Minggu (24/12).

"Ada serangan udara yang menghantam daerah sekitar rumah sakit dan korban baru memasuki rumah sakit. Tragisnya saya melihat seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun dengan cedera kepala parah meninggal dunia,” kata Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Gemma Gonnel ketika mengunjungi Al-Aqsa, Senin (25/12).

Gemma membeberkan, bahwa ada sejumlah korban di sana dengan luka yang sangat parah namun tidak dapat diobati karena ada begitu banyak orang di depan mereka yang mengantri untuk dioperasi, dan rumah sakit benar-benar penuh sesak.

“Dan beberapa dari mereka yang saya lihat adalah orang-orang yang terkena serangan kemarin [Minggu],” katanya merujuk pada laporan serangan terhadap kamp pengungsi Al-Maghazi di Gaza tengah.

“Ketika saya mengatakan bahwa ada serangan lagi hari ini dan banyak korban berjatuhan, beberapa dari serangan tersebut terjadi di daerah dimana orang-orang telah diperintahkan untuk mengungsi, yang sekali lagi kembali ke pernyataan yang, saya pikir, saya muak untuk mengatakan "bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza". Dan bahkan ketika orang-orang diminta untuk mengungsi, tempat-tempat yang mereka tuju tidaklah aman."

Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan serangan udara Israel yang intens menyebabkan penutupan jalan utama antara Maghazi dan dua kamp pengungsi lainnya, Al-Bureij dan Al-Nuseirat. "Sehingga menghambat aktivitas ambulans dan tim penyelamat," katanya.

Militer Israel mengatakan mereka telah menerima laporan tentang insiden di kamp Maghazi.

“Meskipun ada tantangan yang ditimbulkan oleh teroris Hamas yang beroperasi di wilayah sipil di Gaza, IDF [Pasukan Pertahanan Israel] berkomitmen terhadap hukum internasional termasuk mengambil langkah-langkah yang layak untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil,” imbuhnya.