Ungkap Misteri Baku Tembak Anak Buah Ferdy Sambo, Kompolnas Didesak Bentuk Tim Pencari Fakta

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 13 Juli 2022 16:10 WIB
Jakarta, MI - Adu tembak dua anggota polisi yang menewaskan Birgadir Nopryansah Yosua Hutabarat di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo, perlu penyidikan mendalam. Hal tersebut untuk lebih membuka profesionalitas anggota polisi dalam bertugas. Hal itu disampaikan oleh Peneliti kebijakan publik Institute for Development of Policy and Local Partnership (IDP-LP), Riko Noviantoro merespons kejanggalan kasus baku tembak anak buah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Riko begitu ia disapa, mendesak agar ada keterlibatan Komisi Kepolisan Nasional (Kompolnas) untuk membentuk tim pencari fakta terkait aksi adu tembak dua anggota polisi di rumah Kadiv Propam Polri. “Kompolnas punya kewenangan untuk membantu masyarakat mengetahui secara mendalam setiap kasus yang memiliki dampak luas,” ujar Riko Noviantoro saat dihubungi Monitorindonesia.com, Rabu (13/7). Tentu saja, sambung Riko keterlibatan Kompolnas dalam kasus ini meruupakan bagian dari kerangka menjaga profesionalisme kepolisian. Hal mana yang telah diatur dalam Pasal 3 ayat (1) Perpres No.17 Tahun 2011 tentang Komisi Kepolisian Nasional. Lebih lanjut Riko menilai keterlibatan Kompolnas melalui tim pencari fakta akan memberikan sumbangan besar bagi kepolisian. Bukan hanya pada kasus penembakan yang terjadi di rumah perwira tinggi kepolisian, jauh dari itu bisa menjadi masukan terhadap profesionalisme para ajudan dan pengawalan perwira tinggi. “Bisa pula nanti masukan bagi standar penggunaan senjata api yang bisa saja perlu ada penyesuaian kembali,” imbuhnya. Pada sisi lain, lanjut Riko ada ketidakpuasan pihak keluarga atas kematian, Brigadir Yosua yang dinilai penuh misteri. Berbagai dugaan terhadap penembakan itu muncul dipublik. Sehingga harus diberikan penejlasan yang detil terhadap kasus tersebut. “Hasil temuan tim pencari fakta ini bisa menjadi masukan pula bagi Kapolri dalam penyiapan kembali standar pengawalan di lingkungan perwira tinggi,” pungkasnya. [Ode]

Topik:

Polri Kompolnas Baku tembak anak buah Ferdy Sambo

Berita Sebelumnya

KPK Diminta Tak Takut Panggil Sri Mulyani atas Kasus Korupsi DID Tabanan

Berita Selanjutnya

Kasus Baku Tembak Anak Buah Ferdy Sambo Diisukan Akibat Perselingkuhan, Polisi Bilang Tak Ada Bukti!

Berita Terkait

Hukum
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana (Foto: Dok MI/Pribadi)

PPATK akan Telusuri Aset Eks Dirut PLN Fahmi Dkk

11 Oktober 2025 14:13 WIB

Hukum
Mantan Dirut PT PLN Fahmi Mochtar (Foto: Dok MI/Istimewa)

Bersama PPATK, Polri Telusuri Aset Eks Dirut PLN Fahmi Cs: Tersangka Korupsi PLTU I Kalbar Rp 1,35 T

11 Oktober 2025 13:23 WIB

Hukum
Mantan Dirut PT PLN Fahmi Mochtar (Foto: Dok MI/Istimewa)

Mengapa Polri Belum Jebloskan Eks Dirut PLN Cs ke Tahanan?

8 Oktober 2025 13:43 WIB

Hukum
Ilustrasi - Anggota Polri (Foto: Istimewa)

Daftar 341 Ribu Lebih Data Personel Polri yang Dibocorkan Bjorka (2)

7 Oktober 2025 09:42 WIB

Hukum
Mantan Direktur Utama PT PLN Fahmi Mochtar (Foto: Dok MI/Istimewa)

Korupsi Proyek PLTU 1 Kalbar Rugikan Negara Rp1,3 T, Eks Dirut PLN Fahmi Mochtar Belum Ditahan!

6 Oktober 2025 16:45 WIB

Hukum
Mantan Dirut PLN periode 2008-2009, Fahmi Mochtar (FM) (Foto: Dok MI/Ist)

Eks Dirut PLN Fahmi Mochtar Cs jadi Tersangka Korupsi PLTU Kalbar

6 Oktober 2025 16:34 WIB