Berikut Tanggapan Petinggi TNI Terkait Pernyataan Effendi Simbolon

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 14 September 2022 13:30 WIB
Jakarta, MI - Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka terkait pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan. Permintaan maaf itu ia ungkapkan di ruang fraksi PDIP, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, setelah banyaknya kritikan datang dari beberapa pihak. Di antaranya sejumlah komandan Kodim (Dandim), Danrem hingga Pangdam di berbagai daerah. Panglima TNI juga telah menepis isu terkait dirinya yang disebut tak harmonis dengan KSAD yang menjadi latarbelakang Effendi Simbolon menyebut kelompok di TNI bak gerombolan karena diniali tidak harmonis itu. Berikut tanggapan dari sejumlah pihak mengenai pernyataan Effendi Simbolon: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membantah pernyataan Effendi soal hubungannya dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman disebut tidak harmonis. Jenderal Andika menyebut, dirinya tidak ada masalah dengan Jenderal Dudung. "Dari saya tidak ada (keretakan hubungan), karena semua yang berlaku sesuai peraturan perundang-undangan tetap berlaku selama ini, jadi enggak ada yang kemudian berjalan berbeda," katanya, Selasa (6/9/2022) Menurutnya, ia hanya menjalankan tugas pokoknya sebagai Panglima TNI. "Saya hanya menjalankan tugas pokok fungsi saya dan sesuai peraturan perundangan. Manakala hal itu, diterima berbeda A, B, C terserah bagaimana yang menyikapi," jelasnya. Dandim 0905 Balikpapan Kolonel Inf Faisal Rizal Dandim 0905 Balikpapan Kolonel Inf Faisal Rizal menolak keras pernyataan yang diutarakan Effendi Simbolon. Ia menilai pernyataan Effendi Simbolon dinilai mendiskreditkan TNI. "Kami menolak pernyataan saudara Effendi Simbolon," kata Faisal, Selasa (12/9/2022). Kami menolak pernyataan yang mendiskreditkan TNI sebagai organisasi gerombolan maupun mengadu domba antara pimpinan TNI," lanjutnya. Ia menegaskan, tidak ada perpecahan dalam tubuh TNI. Pihaknya tetap dalam satu rantai komando dengan pimpinan TNI. "Bahwa TNI yang berada di Kota Balikpapan sebagai penyangga IKN dan gerbang negara, tetap solid dan tegak lurus melaksanakan komando dari pimpinan kami," tandasnya. Dandim 0402/Ogan Kemering Ilir Letkol Hendra Sahputra Dandim 0402/Ogan Kemering Ilir Letkol Hendra Sahputra mengecam oknum yang membuat pernyataan TNI terpecah belah bak gerombolan. Ia mengatakan, saat ini seluruh lapisan TNI baik AD, AL dan AU dan Panglima TNI sampai ke jajaran paling bawah tetap solid dan profesional. "Saya selaku Dandim 0402/OKI sangat mengecam apabila ada oknum-oknum yang mengatakan TNI itu adalah gerombolan ormas ataupun terpecah belah." "Saya justru mengatakan bahwa saat ini TNI sangat solid, profesional dan tidak ada namanya TNI adalah grombolan ormas," ujar Hendra, Selasa (13/9/2022). Ditegaskan, perkataan itu semuanya tidak benar dan hanya ingin memecah belah solidaritas TNI. "Siapapun orangnya jika berani bilang TNI itu gerombolan, maka berurusan sama saya. Saya siap dicopot dari jabatan hari ini juga demi keutuhan dan marwah TNI," pungkasnya. Komandan Korem 073/Makutarama Kolonel Inf Purnomosidi Komandan Korem (Danrem) 073/Makutarama Kolonel Inf Purnomosidi mengaku tersinggung dengan penyataan Effendi Simbolon. Purnomosidi mengatakan bahwa TNI adalah tentara nasional yang memiliki loyalitas. "Saya selaku pribadi anggota TNI dan Komandan Korem tersinggung dengan pernyataan tersebut. Ini kan yang diserang adalah institusi." "Kita tegak lurus pada Presiden selaku panglima tertinggi, Panglima TNI, Kasad, Pangdam bahkan sampai Koramil dan Babinsa," jelasnya, Selasa (13/9/2022). Menurut Purnomosidi pernyataan Effendi dinilai tak pantas, mengingat Effendi Simbolon juga merupakan anggota DPR atau sebagai lembaga terhormat. "Kita ini adalah tentara profesional yang dilatih dan dilengkapi, kesejahteraan kita diperhatikan. "Sebagai tentara, kami tunduk pada hukum nasional dan internasional." "Sehingga sangat naif sekali kalau ada anggota DPR yang mengatakan TNI seperti gerombolan, apalagi itu disampaikan anggota DPR yang mewakili rakyat di dalam lembaga terhormat. Sangat tidak pantas," kata Purnomosidi. Panglima Kodam XVII/Cendrawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa Panglima Kodam (Pandam) XVII/Cendrawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa menyayangkan pernyataan Effendi. Panglima perang TNI AD untuk wilayah Papua ini menegaskan, tak ada sifat gerombolan dari TNI. Sebab institusi militer seperti TNI merupakan organisasi yang menjiwai dan dijiwai rakyat. "Terkait adanya komentar bahwa prajurit TNI adalah gerombolan ormas, bahwasannya prajurit Kodam XVII/Cenderawasih sejatinya punya satu komando, yaitu azas komando dalam operasi penggunaan kekuatan kita loyal pada Bapak Panglima TNI," tegas Mustafa, Senin (12/9/2022). Mustafa menyampaikan, dalam hal pembinaan, prajurit loyal kepada KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Ia menegaskan moril dan soliditas prajurit saat ini kuat dan tetap terjaga. Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabes AD) Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabes AD) turut menanggapi isu yang menjadi sorotan publik ini. Namun pernyataan pihaknya bersifat klarifikasi terhadap sejumlah kecaman dari para prajuritnya terhadap Effendi. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Arh Hamim Tohari menegaskan tak ada instruksi kepada prajurit untuk mengecam pernyataan Effendi. “Saya sampaikan bahwa organisasi atau pimpinan TNI AD tidak pernah mengeluarkan instruksi atau perintah untuk melakukan hal tersebut,” kata Hamim, Selasa (13/9/2022). Hamim menyebutkan bahwa kecaman tersebut mungkin saja sebagai reaksi spontan. Terlebih lagi, kecaman datang tidak saja datang dari prajurit, tetapi juga masyarakat luas atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan. "Saat ini siapa pun bisa menyampaikan dan mengakses apa pun melalui medsos," kata Hamim.