Brigjen Hendra Sewa Jet Pribadi Pakai Uang Sendiri, Belum Diganti Ferdy Sambo

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 19 Oktober 2022 09:21 WIB
Jakarta, MI - Pengacara Brigjen Hendra Kurniawan, Henry Yosodiningrat mengungkapkan pesawat jet pribadi yang digunakan kliennya itu atas perintah Ferdy Sambo. Henry mengatakan jet pribadi itu disewa kliennya dari sebuah perusahaan dengan menggunakan uang pribadi. "Jet pribadi dia katakan nyewa perusahaan yang profesional dan dia bayar," kata Henry di PN Jakarta Selatan, Selasa (18/10). Henry mengatakan uang sewa jet pribadi Rp 300 juta untuk pulang pergi itu dijanjikan akan diganti, namun belum juga diganti. "Sampai sekarang uang itu belum diganti katanya. Dia tunjukkan kepada saya bukti dia narik uang itu. Ya yang nyuruh si Sambo, dong," ujarnya. Henry menyebut kalau kliennya tidak mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi atas kematian Yosua. Termasuk saat diperintah untuk berangkat memakai pesawat pribadi mengantarkan peti jenazah Yosua ke Jambi oleh Sambo. Adapun uang sewa Rp 300 juta itu, Henry menjelaskan kliennya menggunakan uang tunai yang ditarik beberapa hari sebelumnya. Awalnya, uang itu akan digunakan untuk menyelenggarakan turnamen memancing di wilayah Pluit, Jakarta Utara. "Dari mana uangnya itu? Beberapa hari sebelumnya dia pernah narik cash berapa ratus juta karena dia menyelenggarakan turnamen mancing di Pluit sebagaimana waktu ditelepon Sambo," jelas Henry. Henry mengaku tak tahu apakah kliennya biasa menyewa jet pribadi tersebut. Namun, ia memastikan penyewaan jet pribadi itu tak ada kaitan dengan isu konsorsium judi online. Diketahui, Brigjen Hendra Kurniawan pada tanggal 11 Juli 2022, diperintah Irjen Ferdy Sambo yang saat itu menjabat sebagai Kadiv Propam Mabes Polri, ke Jambi menemui keluarga Brigadir J untuk memberikan penjelasan atas kematian ajudannya tersebut. Brigjen Hendra kemudian berangkat ke Jambi menggunakan private jet yang menurut pengacara Kamaruddin Simanjuntak adalah milik mafia judi. Brigjen Hendra diketahui berangkat ke Jambi bersama Kombes Agus Nurpatria, Kombes Susanto, AKP Rifazal Samual, Bripda Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu dan Briptu Mika.