Legislator Sebut Rencana Pemanggilan Kaesang oleh KPK Karena Ingin Alihkan Masalah

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 4 September 2024 16:50 WIB
Anggota Komisi III DPR RI, Benny K Harman (Foto: Ist)
Anggota Komisi III DPR RI, Benny K Harman (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Anggota Komisi III DPR RI Benny K Harman, menyoroti soal rencana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ingin memeriksa putra bungsu Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep terkait dugaan gratifikasi penggunaan fasilitas jet pribadi. 

Menurutnya, KPK sedang mencoba alihkan perhatian dari kasus yang sampai saat ini belum dapat dituntaskan oleh KPK. 

"Jadi menurut saya KPK itu ada mau mengalihkan masalah," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/9/2024). 

Kendati begitu, ia mengaku tak tahu kasus apa yang sedang ditutup-tutupi oleh KPK. 

Untuk itu, ia menyarankan kepada KPK lebih baik menuntaskan kasus Firli Bahuri yang sampai kini belum juga selesai. 

"Ya enggak tahu saya. Buat yang enggak perlu gitu loh yang di depan mata selesaikan lah kasus-kasus yang sudah jadi tersangka, tapi enggak diproses. KPK mending selesaikan kasus Firli, iya kan?" ujarnya. 

Sebab itu, ia mengimbau kepada KPK untuk tak membuat kegaduhan dengan memanggil Kaesang. 

"Menurut saya KPK itu jangan bikin gaduh yang enggak perlu. Kaesang itu sampai saat ini tidak dalam status sebagai penyelenggara negara atau pejabat negara," ucapnya. 

"Dia adalah orang swasta. Bahwa dia adalah anak presiden, iya. Tetapi statusnya adalah orang bebas, orang bebas itu tidak terikat aturan-aturan terkait dengan penyelenggara negara," pungkasnya. 

Seperti diketahui, Ketua KPK Nawawi Pomalongo, mengaku telah menginstruksikan jajarannya agar segera panggil Kaesang Pangarep untuk dimintai klarifikasi soal penggunaan jet pribadi yang ia gunakan saat bepergian ke Amerika Serikat (AS) bersama istri beberapa waktu lalu.

"Direktur saya memberikan jawaban bahwa mereka sementara memberikan penjadwalan untuk klarifikasi yang dimaksud," ujar Nawawi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9).

Pasalnya, Kaesang yang merupakan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu tetap memiliki hubungan dengan atau menjadi bagian dari keluarga penyelenggara negara.

"Kita harus melihat Kaesang kaitannya dengan penyelenggaraan negara, gitu. Ada keluarganya," kata Nawawi. 

Topik:

KPK Kaesang Komisi III