Jika Didepak dari Kabinet, NasDem Diprediksi Bakal Melakukan Perlawanan

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 27 Desember 2022 18:18 WIB
Jakarta, MI- Partai NasDem diprediksi bakal menjadi oposisi jika memang nanti para menterinya didepak atau direshuffle dari kabinet Presiden Jokowi. Langkah itu akan dipilih NasDem lantaran sebagai perlawanan setelah didepak dari kabinet Presiden Jokowi. Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Indonesian Politic Institute, Karyono Wibowo merespons kabar akan direshuffle menteri partai NasDem dari kabinet Presiden Jokowi. Reshuffle kepada menteri NasDem diyakini lantaran mendukung Anies capres di 2024. “Lantas apakah Nasdem akan melakukan perlawanan? Tentu saja, NasDem akan berubah menjadi partai oposisi terhadap pemerintah,” kata Karyono, Selasa,(27/12/2022). Meski demikian, lanjut Karyono, menjadi oposisi belum tentu akan menguntungkan partai NasDem. Pasalnya, pasca mendukung Anies terjadi turbulensi di internal NasDem yang bahkan membuat sejumlah tokoh mengundurkan diri. “Meskipun Surya Paloh berusaha untuk mengendalikan tapi perbedaan pandangan politik terkait capres masih terjadi di internal NasDem,” kata Karyono. Dengan demikian, tegas Karyono, NasDem nantinya berpotensi kehilangan posisi menteri dan mengalami penurunan elektablitas. Karyono menganalogikan NasDem seperti jatuh tertimpa tangga. “Posisi NasDem sudah jatuh ketimpa tangga. Tidak hanya berpotensi kehilangan posisi menteri (jika direshuffle) elektabilitas NasDem juga menurun,” beber Karyono. Karyono menambahkan, penurunan elektabilitas NasDem sendiri nantinya disebabkan lantaran adanya korelasi prefensi pemilih dengan figur capres yang diusung. Karyono yakin pemilih NasDem akan migrasi ke parpol lain. “Penyebabnya karena ada korelasi antara preferensi pemilih NasDem dengan figur calon presiden. Sebagian pemilih NasDem wait and see, sebagian lagi migrasi ke partai lain. Sementara preferensi pemilih yang mendukung Anies pilihan partainya cenderung ke PKS,” pungkas Karyono.

Topik:

Nasdem