Penerimaan Pajak Turun 4,4 Persen, Komoditas jadi Biang Kerok

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 14 Oktober 2025 7 jam yang lalu
Ilustrasi (Foto: Ist)
Ilustrasi (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Penerimaan pajak hingga September 2025 tercatat Rp1.295,3 triliun, turun 4,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp1.354,9 triliun.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut realisasi ini baru 62,4 persen dari target Rp2.076,9 triliun. Menurutnya, kontraksi penerimaan terutama dipicu penurunan harga komoditas seperti batu bara dan sawit, yang menahan pertumbuhan PPh Badan dan PPN domestik.

“Penurunan harga komoditas seperti batu bara dan sawit menyebabkan penerimaan PPh Badan dan PPN dalam negeri sedikit tertahan, namun sektor manufaktur dan jasa masih beri kontribusi positif terhadap penerimaan,” ujar Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Oktober 2025, di Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Turunnya penerimaan pajak berdampak langsung pada total pendapatan negara. Hingga September 2025, pendapatan negara tercatat sebesar Rp1.863,3 triliun, turun 7,2 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp2.008,5 triliun.

Akumulasi penerimaan perpajakan, termasuk bea cukai, mencapai Rp1.516,6 triliun, menurun 2,9 persen dari realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp1.561,6 triliun. Meski demikian, pemerintah tetap berupaya menjaga stabilitas fiskal di tengah kontraksi penerimaan.

Hingga akhir September 2025, defisit APBN tercatat Rp371 triliun atau 1,56 persen erhadap Produk Domestik Bruto (PDB), lebih tinggi dibandingkan posisi defisit periode yang sama tahun lalu sebesar Rp243,2 triliun atau 1,1 persen terhadap PDB.

Topik:

pajak penerimaan-pajak apbn