Pengamat Sebut Usulan PSI Konyol dan Patut Dicurigai
![Dhanis Iswara](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/media/user/avatar/VoNo6JTUrDAPOfAguLpW0li1Z5jIpivBSpcblvgu.jpg )
![Pengamat Sebut Usulan PSI Konyol dan Patut Dicurigai Pengamat Politik Citra Institute, Efriza (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/f5e4882c-f2bc-4687-8d3f-4f786173cf9f.jpg)
Jakarta, MI - Pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie yang mengusulkan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi ketua koalisi di atas Ketua Umum Partai Politik menuai berbagai kecaman.
Pengamat Politik Citra Institute Efriza, menilai usulan tersebut sangat patut dicurigai karena bisa saja ada persengkokolan jahat yang ingin mengelola dan menguasai negara.
"Ini langkah keliru, patut dicurigai ini adalah ide sebuah kongsi jahat dalam mengelola negara," kata Efriza saat berbincang dengan Monitorindonesia.com, Selasa (12/6/2024).
Kata Efriza, boleh saja Jokowi mengerdose Prabowo Subianto dalam memperebutkan kursi presiden, bahkan menjadi king maker. Tetapi, bukan kemudian mengistimewakan Jokowi dengan cara yang berlebihan.
"Selama sebelum Pilpres masih lumrah, tapi tidak karena menang koalisi ini kemudian dalam memerintah Jokowi diistimewakan, itu pemikiran konyol," ujarnya.
Karena kata Efriza, Jokowi setelah selesai masa jabatannya sebagai Presiden, ia tidak bisa mencampuri urusan pemerintahan yang baru jika Prabowo telah ditetapkan sebagai Presiden.
"Jelas-jelas Jokowi sudah habis masa jabatannya sebagai Presiden sudah dua periode. Jadi, Prabowo tidak punya kewajiban menjalankan semua kebijakan Jokowi meski ia menjanjikan keberlanjutan," urainya.
Kata Efriza, jika usulan PSI sampai dijalankan maka koalisi tersebut benar-benar bernapaskan kongsi jahat dalam mengelola negara.
"Jika disetujui oleh partai-partai politik di pemerintahan artinya independensi partai masing-masing sudah hilang, bahasa Sarkasnya, jadi mending satukan saja seluruh partai dengan ketua umumnya Jokowi," tukasnya.
Efriza juga menilai, bahwa usulan PSI tidak lebih dari sekadar lelucon. Menurutnya apa yang dilontarkan oleh Grace sangatlah konyol dalam demokrasi Indonesia.
"Lelucon PSI konyol, dipikir partai-partai pendukung pemerintah harus seperti PSI yang Jokowisme," pungkasnya.
![PKB Dorong Revisi UU Paket Politik, Kepingin Pilpres dan Pileg Dipisah Ilustrasi Bendera PKB (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/ilustrasi-bendera-pkb-foto-ist.webp)
PKB Dorong Revisi UU Paket Politik, Kepingin Pilpres dan Pileg Dipisah
24 Juli 2024 17:58 WIB
![MPR Sebut Dilantiknya Dua Wamen dari Gerindra Sebagai Persiapan Transisi Kepemimpinan Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/foto-hidayat-nur-wahid.webp)
MPR Sebut Dilantiknya Dua Wamen dari Gerindra Sebagai Persiapan Transisi Kepemimpinan
21 Juli 2024 11:52 WIB
![Soal Isu Program Makan Gratis Jadi Rp 7.500, Ini Jawaban Sri Mulyani dan Thomas Djiwandono Ilustrasi makan siang di warung Tegal (Carlos/MI)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/ilustrasi-makan-siang-di-warung-tegal-car.webp)
Soal Isu Program Makan Gratis Jadi Rp 7.500, Ini Jawaban Sri Mulyani dan Thomas Djiwandono
19 Juli 2024 13:57 WIB
![PKB Optimis Tak Ada Lagi Isu Politik Identitas di Pilgub Jakarta 2024 Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/bekas-cawapres-koalisi-perubahan-muhaimin-iskandar-alias-cak-imin-foto-midhanis.webp)
PKB Optimis Tak Ada Lagi Isu Politik Identitas di Pilgub Jakarta 2024
17 Juli 2024 21:57 WIB