Beda dengan Saringan Air di Surabaya, Di Jakarta Bahayakan Pengguna Jalan
![Rizky Amin](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/itRv0F8Yp6cnf71Qr5dbR4ADRJdHvXKyK3TNnQd1.jpg )
Rizky Amin
Diperbarui
5 September 2023 16:33 WIB
![Beda dengan Saringan Air di Surabaya, Di Jakarta Bahayakan Pengguna Jalan](https://monitorindonesia.com/2023/09/Saringa-air-di-surabaya.jpg)
Jakarta, MI - Saringan air atau grill cover di Surabaya, Jawa Timur berbeda dengan di DKI Jakarta. Di Jakarta justru lebih membahayakan pengguna jalan, khusunya pengendara roda dua maupun roda empat.
Pasalnya, berdasarkan temuan Monitorindonesia.com belum lama ini, bahwa ada saringan air terlalu dalam kebawah. Saringan air itu jaraknya tak jauh dari terowongan Semanggi arah Bundaran HI.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta sudah menyoroti hal ini. Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Rasyidi, meminta agar dirapikan atau kedalamannya minimal 1 cm.
[caption id="attachment_563519" align="alignnone" width="1024"] Saringan Air di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan (Foto: MI/Aswan)[/caption]
Rasyidi pun mencoba membandingkan saringan air yang ada di Surabaya. Ditemukan, saringan airnya diratakan dengan jalan. Menurut Rasyidi, hal ini perlu jadi contoh untuk di DKI Jakarta.
"Itu makanya kita perlu bench marking atau study banding salam RHY. Seperti ini kalau bust untuk saringan di jalan salam," kata Rasyidi kepada Monitorindonesia.com, Selasa (5/9).
Di Jakarta, kata Rasydi, saringan airnya jangan sampai lebih tinggi daripada aspal jalan. “Jangan sampai dia lebih tinggi dari aspal, paling minimal 1 cm lah dari atas aspal. Kalau dia terlalu dalam sangat membahayakan,” ungkapnya.
"Yang penting itu air selalu mengalir ke daerah yang rendah. Jangan pula seperti yang sudah dibuat oleh Gubernur DKI Jakarta yang lama, bahwa kalau membuat sumur resapan itu lebih tinggi dari jalan, itu salah,” imbuh Rasyidi.
Sekedar informasi, bahwa grill cover atau saringan air merupakan salah satu komponen alat anti banjir. Saringan air itu komponen sistem drainase yang senantiasa mengatasi massa air berlebih pada jalan dan tempat publik lainnya dengan mengalirkan air ke gorong-gorong atau sistem saluran bawah tanah lainnya.
Tata kota yang baik itu pada dasarnya harus memperhatikan tata drainase yang baik pula. Sebab dengan minimnya daerah resapan pada kota, jika tidak ditunjang dengan pengelolaan drainase yang mumpuni dapat lebih menimbulkan potensi kebanjiran kala musim penghujan datang.
Tata drainase tersebut dapat berupa gorong-gorong atau saluran air bawah tanah untuk membuang air menuju sungai atau laut. Namun, pembangunan gorong-gorong perlu komponen tambahan untuk menangkap atau menyalurkan air permukaan menuju gorong-gorong tersebut. Juga tidak membahayakan pengguna jalan. (Wan)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Metropolitan
![KPK Diminta Telisik Realisasi Anggaran Pakaian Dinas dan Atribut Anggota DPRD DKI Jakarta Rp 1,8 Miliar DPRD DKI Jakarta (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/29c64a96-feb6-4a54-a160-5b3a88613168.jpg)
KPK Diminta Telisik Realisasi Anggaran Pakaian Dinas dan Atribut Anggota DPRD DKI Jakarta Rp 1,8 Miliar
17 Mei 2024 09:54 WIB
Metropolitan
![17 Tahun Tidak Naik Tarif Transjakarta, Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov Dibahas Segera Ilustrasi - Sejak 2017 belum pernah naik tarif Bus Transjakarta.(Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/bus-transjakarta.webp)
17 Tahun Tidak Naik Tarif Transjakarta, Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov Dibahas Segera
15 Mei 2024 18:43 WIB
Metropolitan
![Heru Budi Janji Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket, Tapi DPRD Keberatan Alokasi Upah Heru Budi Hartono (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/7b963401-10cf-4eb0-aef5-8d24342b1a06.jpg)
Heru Budi Janji Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket, Tapi DPRD Keberatan Alokasi Upah
10 Mei 2024 14:03 WIB
Metropolitan
![Jumlah Kursi Terbatas, Tidak Ada Partai Bisa Usung Sendiri Cagub-Cawagub Pilkada DKI 2024 Ruang Rapat Paripurna DPRD DKI Jln Kebon Sirih, Jakarta Pusat, tempat pelantikan Gubernur DKJ hasil Pilkada Gubernur DKI 2024 - 2029 (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/ruang-rapat-paripurna-dprd-dki-jln-kebon-sirih-jakarta-pusat-tempat-pelantikan-gubernur-dkj-hasil-pilkada-gubernur-dki-2014-2029.webp)
Jumlah Kursi Terbatas, Tidak Ada Partai Bisa Usung Sendiri Cagub-Cawagub Pilkada DKI 2024
29 April 2024 18:13 WIB
Metropolitan
![Anggota Komisi A DPRD DKI Dwi Rio Minta Kanwil BPN Beri Kejelasan Status Pengajuan PTSL Warga Dwi Rio Sambodo (Foto: MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/dwi-rio-sambodo.webp)
Anggota Komisi A DPRD DKI Dwi Rio Minta Kanwil BPN Beri Kejelasan Status Pengajuan PTSL Warga
22 April 2024 21:58 WIB
Investigasi
![Kasus Waduk Marunda Tahap II Rp101 M, Pemprov DKI Diminta Laporkan Pihak yang Besekongkol Sugiyanto Emik (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/30be0394-e653-45e7-af18-0db0a9c157f0.webp)
Kasus Waduk Marunda Tahap II Rp101 M, Pemprov DKI Diminta Laporkan Pihak yang Besekongkol
8 November 2023 17:42 WIB