Stasiun SATRIA-I Mulai Dibangun di Cikarang

mbahdot

Diperbarui 18 Agustus 2021 18:58 WIB

Stasiun SATRIA-I Mulai Dibangun di Cikarang

Monitorindonesia.com - Pemerintah sudah mulai membangun stasiun pengendali di bumi dalam Proyek Kerjasama dengan Badan Usaha (KPBU) satelit SATRIA-I. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan, Proyek SATRIA-I direncanakan memiliki 11 stasiun bumi, persiapan sebelum satelit tersebut diluncurkan pada 2023 nanti. “Selain di Cikarang, 10 gateways lainnya akan dibangun di Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura, yang mana kesepuluh pembangunan gateways ini masih dalam proses pengadaan lahan,” kata Johnny saat peletakan batu pertama stasiun bumi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/08/2021). Johnny menjelaskan, stasiun pengendali digital ini diperlukan untuk mengawasi pergerakan Satelit SATRIA-I dan melakukan manajemen jaringan agar sesuai dengan standar kestabilan layanan serta menjadi sarana komunikasi data antara Satelit SATRIA-I dengan bumi. Momentum peletakan batu pertama itu, menurut Johnny, merupakan satu dari sekian banyak pekerjaan bersama sebagai upaya dan menjadi fondasi transformasi digital Indonesia. “Kolaborasi seluruh komponen bangsa perlu untuk terus didorong demi mewujudkan Indonesia sebagai bangsa digital atau a Digital Nation,” ujarnya. Menkominfo menjelaskan bahwa pembangunan stasiun bumi Satelit SATRIA-I akan menjangkau 150 ribu titik layanan publik di berbagai sektor. “Melalui teknologi High Throughput Satellite (HTS), proyek Satelit SATRIA-I pada tahun 2023 nantinya akan menghadirkan internet dengan kapasitas 150 Gbps di 150.000 titik layanan publik,” jelasnya. Adapun 150 ribu titik layanan publik itu masing-masing mencakup, 93.900 titik sekolah dan pesantren untuk mendukung pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan ujian berbasis komputer. “3.700 titik puskesmas dan rumah sakit, serta layanan kesehatan lainnya untuk menyokong kebutuhan database kesehatan yang terintegrasi dan terpusat, agar dapat memberikan pelayanan optimal,” ungkapnya. Dari sektor keamanan, Johnny menyebutkan ada 3.900 titik layanan keamanan masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), untuk mendukung kebutuhan administrasi keamanan yang dapat diandalkan. “Juga ada 47.900 titik kantor desa/kelurahan, kecamatan, dan pemerintah daerah lainnya, agar dapat mengoptimalkan pelayanan sistem pemerintah berbasis elektronik (SPBE/e-government) secara efisien dan efektif, serta 600 titik layanan publik lainnya,” tandasnya. Diketahui, konstruksi SATRIA-I telah dimulai 3 September 2020 dengan target peluncuran tahun 2023. Saat ini, meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19, konstruksi SATRIA telah berjalan dengan kemajuan sebesar 30% per akhir Juli 2021.

Topik:

Kominfo SATRIA-I Satelit

Stasiun SATRIA-I Mulai Dibangun di Cikarang

Berita Sebelumnya

Bamsoet: Ruh Kedaulatan Rakyat di MPR Tak Boleh Hilang

Berita Selanjutnya

Dianggap Off-side, Hendardi: Komnas HAM Sebaiknya Fokus pada Tugas Pokoknya

Berita Terkait

Singgung Aksi Scammer dan Hoax, Waka Komisi I DPR Nilai Wacana ‘Satu Warga, Satu Akun’ Bisa Cegah Kriminalitas

Prabowo Jangan hanya Sekadar Reshuffle, Perintahkan Juga APH Usut Dugaan Keterlibatan Dito di Korupsi BTS dan Budi Arie di Judol

Kapan Yaqut dan Budi Arie Susul Nadiem Makarim ke Sel Tahanan?

Eks Pegawai Kominfo Berangkatkan 47 Orang Umrah dari Duit Hasil Penjagaan Situs Judol

RI Siapkan Gugatan Pembatalan Kontrak Satelit di ICC Singapura: Nilai Perjanjian Rp350 M, Alat yang Datang Berbobot Rp1,9 M

Eks Bawahan Sebut Budi Arie Mengetahui Praktik Penjagaan Situs Judol di Kominfo

ekonomi

politik

hukum

pendidikan

olahraga

nasional

global

hiburan

tech

kesehatan

cuaca

opini

lifestyle

investigasi

metropolitan

ragam

anti-hoaks

Redaksi

Tentang Kami

Kode Etik

SOP

Penafian

Dewan Pers

Pedoman

Kontak Kami

Pertanyaan

Kebijakan

S&K