Maruarar Puji Konsistensi Seniman Sumedang

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 26 Januari 2022 21:46 WIB
Monitorindonesia.com - Yayasan Sukma Sajati hari ini menyelenggarakan Ulang Tahun yang ke-4 di Cipacing, Jatinangor, Sumedang, Rabu (26/1/2022). Dalam perayaaan ulang tahun yayasan yang khusus membina seni tari di Sumedang Jawa Barat itu sejumlah kegiatan digelar dengan protokol kesehatan ketat. Ratusan warga dan pecinta seni tari di Sumedang hadir dalam pagelaran yang diramaikan puluhan grup seni itu. Kemeriahan acara seni tersebut bertambah atas kehadiran tokoh nasional Maruarar Sirait dan sang istri Shinta Triastuti. Di kalangan warga Jawa Barat terutama di Sumedang, Subang, Majalengka memang sosok Ara sapaan Maruarar Sirait cukup familiar. Tak heran masyarakat selalu antusias ketika Ara hadir dalam sejumlah kegiatan di wilayah itu. Dalam sambutannya dihadapan para Seniman Sumedang, Ara memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pagelaran seni Sunda digelar oleh seniman yang tergabung di Yayasan Sukma Sajati. Dia pun memuji konsistensi seniman di Sumedang sehingga perlu diacungi jempol. Ara mengaku senang melihat ekonomi masyarakat mulai bergerak. Hal itu terlihat dari atraksi budaya tetap jalan sekalipun di tengah situasi sulit karena pandemi Covid-19. Ara mengatakan, seniman bisa berkembang bila dilakukan dengan promosi yang masif. Sehingga, grup-grup kesenian semakin sering mendapatkan undangan manggung. "Dengan begitu pula para pelaku seni itu bisa memberi makan keluarga mereka," kata Ara. Promosi dan undangan manggung itu seirama dengan Covid-19 yang melandai dan memungkinkan orang atau institusi pemerintah mengadakan acara yang mengundang seniman maggung. "Kita Doakan ekonomi baik, Covid-19 melandai. Kita hargai dan bangga pemerintah, Pak Presiden Jokowi, satgas juga bisa mengelola situasi Covid-19 dengan baik," katanya. Maruarar Sirait yang juga Dewan Pembina Yayasan Sukma Sajati mengapresiasi seniman Sunda yang masih konsisten melestarikan dan mengembangkan seni budaya Sunda. Ara meyakini, kecintaan masyarakat terhadap berbagai seni dan kebudayaan di Jabar dinilai semakin kuat bahkan meningkat. Terlebih, kreatifitas kesenian Sunda tak kalah menarik dengan kesenian lain. Menurutnya, kesenian Sunda merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang harus dipertahankan dan dilestarikan. "Sehingga, saya mengapresiasi para pelaku seni budaya di Sumedang yang tetap intens dalam kiprahnya, mengingat Kabupaten Sumedang merupakan Puser (pusat) budaya Sunda," katanya. Terkait dengan kehadiran hari ini di Sumedang, Ara mengatakan sudah memiliki ikatan silaturahmi yang kuat dengan para seniman di Sumedang. "Saya terus pantau konsistensi seniman di sini ya," ucapnya. Ara tak lupa memberikan bantuan dana pendidikan senilai Rp 30 juta para seniman berprestasi. Dana itu untuk diberikan kepada anak-anak yang berkecimpung di dunia kesenian Sunda. "Itu dana pendidikan, untuk para seniman muda, banyak yang masih sekolah SD, SMP dan SMA, kuliah juga. Saya senang jikalau bisa membantu, silaturahmi kami sudah sangat mendalam, kita gotong-royong sebagai insan Pancasila," katanya. Mereka pelaku seni yang berprestasi baik di tingkat nasional dan internasional dan mendapat dana bantuan pendidikan dari Maruarar adalah Muhamad Abdul Ghani (Pencak Silat), Sonia Putri Nur Ilahi (Penari Jaipong) dan Chaterine Ayunda Dedeta Graciani (Penari Jaipong). Ketua Yayasan Sukma Sajati, Rusanto Joko Prakoso, mengatakan, kedatangan Maruarar Sirait adalah betul-betul untuk mengapresiasi para seniman. "Ini milangkala (ulang tahun) Sukma Sajati yang keempat, Bang Ara datang ke sini karena dia begitu peduli dengan budaya Sunda, sebab dia sendiri besar di Sunda," kata Joko. Terkait dana pendidikan yang diberikan Maruarar, Joko mengatakan, uang itu akan diberikan kepada tiga orang berprestasi. Yakni, mereka yang kiprahnya sudah me-nasional. "Itu untuk biaya pendidikan tiga orang berprestasi, yang mewakili Indonesia keluar negeri dan menjuarai event nasional. Ketiganya berasal dari Tanjungsari dan Jatinangor. Mereka pelaku seni tari dan silat," kata Joko. Rusanto mengatakan, kegiatan Milangkala Sukma Sajati ke-4 tersebut diwarnai oleh berbagai penampilan seni budaya sunda dari berbagai daerah di Sumedang seperti, Jatinangor, Cimanggung, Tanjungsari, Sukasari dan lainnya. Lebih dari itu, terang Joko, kiprah Bang Ara terhadap seniman Sunda di Sumedang sangat disambut positif. Terlebih, sosok Bang Ara selalu mengajarkan kerendahan hati, saling menghargai dan saling mewangikan. "Ini satu bukti, bahwa Bang Ara yang juga tokoh politik nasional sampai sekarang masih terus mencintai seni budaya Sunda. Bahkan, ikut berkecimpung langsung dan berbaur dengan para seniman sunda di Sumedang," tandasnya. Sukmasajati membina 130 grup Seni Budaya yg tersebar di 5 Kecamatan Sumedang Barat. Untuk Milad kali ini Sukmasajati akan menampilkan 10 Grup Seni Tradisi/Helaran dan 5 sanggar Jaipong menampilkan Tari Rampak Jaipong. Acara Milad diterapkan Prokes yg sangat ketat demi menjaga kesehatan diantara seluruh peserta dan penonton yg akan ikut terlibat di acara Gelar Seni Budaya Milad Sukmasajati yang ke-4 ini. #Maruarar Sirait