Imbas Ledakan di Smelter Morowali, Pengamat Desak Pemerintah Audit Teknologi China


Jakarta, MI - Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto, menyoroti soal ledakan yang terjadi di PT Indonesia PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah pada, Minggu (24/12).
Seperti diketahui, insiden ledakan itu bermula ketika tim teknis dari PT ITSS akan melakukan perbaikan terhadap salah satu tungku feronito yang ada di lantai 2.
Akibat insiden itu, sebanyak 59 karyawan PT ITSS menjadi korban, yakni 13 korban meninggal dunia yang terdiri dari 4 korban dari Tenaga Kerja Asing (TKA) China dan sembilan korban dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Atas kejadian itu, Gigin mendesak pemerintah untuk segera melakukan audit terhadap seluruh teknologi asal China yang dipergunakan oleh setiap instansi yang menggunakannya.
"Tak cuma smelter, semua teknologi China yang digunakan untuk kepentingan masyarakat harus diaudit secara menyeluruh," kata Gigin di dalam status media sosial X miliknya, seperti dilihat Monitorindonesia.com, Senin (25/12).
Menurutnya, banyaknya kemudahan yang diberikan Pemerintah kepada China dalam mengirimkan teknologi dan TKA di Indonesia. Ia menduga, teknologi dan TKA yang dikirimkan China ke Indonesia adalah teknologi dan SDM yang berkualitas rendah.
"Bisa jadi, mereka (TKA) menjadi ceroboh atau menggunakan teknologi berkualitas rendah karena demikian banyak kemudahan yang diberikan Pemerintah," pungkasnya. (DI)
Topik:
pemerintah china audit smelter morowali pt-itss sulawesi-tengahBerita Sebelumnya
Jumlah Penumpang Pesawat Naik, Menhub Sebut Sektor Aviasi Mulai Membaik
Berita Selanjutnya
Sambut Arus Balik Liburan Natal, Polri Siapkan Rekayasa Lalin
Berita Terkait

Impor Etanol Bebas Tarif Dinilai Ancam Petani, DPR Desak Pemerintah Tinjau Ulang
20 September 2025 15:32 WIB

Rosan Sebut Dua Raksasa China Lirik Investasi Proyek Giant Sea Wall
10 September 2025 09:50 WIB

Airlangga Tawarkan Proyek Giant Sea Wall Rp1.750 Triliun ke China hingga Eropa
5 September 2025 16:37 WIB