Dari Palangka Raya, KP2MI Perkuat Edukasi Migrasi Aman bagi Lulusan Vokasi dan Sarjana

Rizal Siregar
Rizal Siregar
Diperbarui 28 November 2025 20:48 WIB
Menteri KP2MI Mukhtarudin dalam  kunjungan kerja ke Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.  (Dok. KemenP2MI)
Menteri KP2MI Mukhtarudin dalam kunjungan kerja ke Universitas Muhammadiyah Palangka Raya. (Dok. KemenP2MI)

Jakarta, MI - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), Mukhtarudin, melakukan kunjungan kerja ke Universitas Muhammadiyah Palangka Raya untuk memberikan kuliah umum sekaligus sosialisasi mengenai jalur karier aman, proses migrasi legal, dan peluang kerja bagi lulusan vokasi maupun sarjana.

Kegiatan tersebut mendapat apresiasi tinggi dari pihak kampus dan Muhammadiyah sebagai langkah konkret dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Mukhtarudin menyampaikan bahwa penguatan pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi mandat penting Presiden Prabowo Subianto melalui pembentukan KP2MI berdasarkan Perpres Nomor 139 Tahun 2024. Lembaga ini diberi tugas untuk memastikan tata kelola migrasi yang lebih profesional dan terpusat.

Presiden, kata Mukhtarudin, menegaskan pelindungan komprehensif bagi pekerja migran mulai dari pra-penempatan, selama bekerja, hingga purna penempatan. Selain itu, pemerintah mendorong transformasi penempatan PMI dari sektor low-skill menuju medium dan high skill.

Kebijakan ini diambil di tengah momentum bonus demografi Indonesia yang berlangsung sejak 2012 hingga 2035. Pada 2025, jumlah penduduk usia produktif tercatat 183,3 juta jiwa, dan diproyeksikan mencapai 207,9 juta jiwa pada 2045. Di sisi lain, banyak negara mengalami penuaan penduduk (aging population), membuka peluang besar bagi tenaga kerja Indonesia untuk mengisi kebutuhan global.

Menurut data Sistem Informasi Pekerja Migran Indonesia (SIP2MI) per 23 November 2025, terdapat 351.407 lowongan kerja di luar negeri. Dari jumlah tersebut, 284.530 lowongan masih tersedia, sementara 66.877 posisi telah terisi atau sekitar 19,03%.

Menindaklanjuti arahan Presiden, KP2MI telah menyiapkan program pemagangan dan penempatan 500.000 tenaga kerja pada 2026 di sektor-sektor prioritas seperti caregiver, welder, hospitality, nurse, truck driver, dan bidang terampil lainnya. Penempatan akan dilakukan melalui koordinasi langsung dengan negara tujuan.

Untuk mempercepat penyiapan tenaga terampil, KP2MI juga meluncurkan program quick win seperti SMK Go Global, bekerja sama dengan Kemenko PMK, dengan KP2MI sebagai leading sector. Program ini menargetkan pelatihan dan perluasan akses informasi migrasi aman kepada generasi muda.

Topik:

Pekerja migran KP2MI Mukhtarudin migrasi aman tenaga kerja global Indonesia Emas 2045 bonus demografi