Momen Langka! Ketika Rektor UGM Mewisuda Putrinya Sendiri

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 27 Oktober 2022 18:54 WIB
Yogyakarta, MI - Momen langka terjadi saat acara wisuda Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berlangsung pada Rabu (26/10) kemarin. Dalam sebuah video TikTok yang diunggah akun Universitas Gadjah Mada (UGM), menampilkan sebuah momen unik dan langka, di mana seorang ibu mewisuda putrinya sendiri. "Diwisuda Rektor X," tulis akun @ugm.id, dikutip Kamis (27/10). "Diwisuda Ibu sendiri √," imbuhnya. Dalam video itu terlihat seorang wisudawan berjalan ke atas podium. Sembari tersenyum, sang Rektor UGM Prof Ova Emilia mengalungkan Samir. Setelah itu, wisudawan tersebut mencium tangan Prof Ova. Adapun wisudawan itu bernama He Yeon Asva Nafaisa, putri sulung Rektor UGM Prof Ova Emilia. He Yeon Asva Nafaisa merupakan wisudawan dari Program Studi Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan. Dia lulus dengan IPK tertinggi yakni 4,00 sekaligus berpredikat Pujian. Sementara itu, Prof Ova mengatakan momen saat dia mewisuda putrinya itu adalah suatu kebetulan dan kesempatan langka yang menyenangkan. "Itu kan kebetulan yang menyenangkan. Jadi kebetulan anak saya mendapat nilai baik. Jadi IPK-nya 4,00 terus kemudian dan dia mendapat kesempatan menjadi wakil wisudawan itu. Jadi itu kesempatan langka. Alhamdulillah," kata Rektor UGM Prof Ova Emilia saat dikonfirmasi. Meski telah beberapa kali mewisuda mahasiswa UGM, Prof Ova Emilia mengaku di momen wisuda kali ini perasaannya campur aduk. "Yang jelas ya bahagia terharu. Ya nano nano lah, ya bangga dan saya kira itu bukti kemandirian anak," ujarnya. Dilansir dari laman UGM, Rektor Universitas Gadjah Mada mewisuda 1.569 lulusan pada upacara Wisuda Program Pascasarjana Periode I Tahun Akademik 2022/2023 yang berlangsung Rabu (26/10) di Grha Sabha Pramana UGM. Jumlah ini terdiri dari 1.362 lulusan Program Magister (S2), termasuk 7 wisudawan Warga Negara Asing; 87 lulusan Program Spesialis; 17 lulusan Program Subspesialis; dan 103 lulusan Program Doktor (S3), termasuk 2 wisudawan dari Warga Negara Asing. Adapun masa studi rata-rata Program Magister (S2) adalah 2 tahun 4 bulan, dan waktu studi tercepat diraih oleh Afif Rido Herlambang dari Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang menyelesaikan studinya dalam waktu 1 tahun 3 hari. Pada lulusan program Magister (S2) periode ini terdapat 8 orang lulusan yang memiliki IPK tertinggi 4,00 sekaligus berpredikat Pujian. Kemudian untuk Program Spesialis, masa studi rata-rata adalah 4 tahun 1 bulan. Lulusan termuda adalah Diana Omega Pamudji dari Program Studi Prostodonsia, Fakultas Fakultas Kedokteran Gigi dengan usia 28 tahun 6 bulan 10 hari, dan IPK tertinggi diraih He Yeon Asva Nafaisa dari Program Studi Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, yang lulus dengan IPK 4,00 sekaligus berpredikat Pujian. Lalu masa studi rata-rata Program Subspesialis adalah 2 tahun 1 bulan. Lulusan termuda adalah Indria Melianti dari Program Studi Subspesialis Ilmu Penyakit Dalam yang menyelesaikan studinya pada usia 37 tahun 2 bulan 22 hari, sedangkan IPK tertinggi diraih Hendra Purnasidha Bagaswoto dari Program Studi Subspesialis Ilmu Kesehatan Anak dengan IPK 3,89 sekaligus berpredikat Pujian. Selanjutnya, untuk Program Doktor masa studi rata-rata 4 tahun 9 bulan dengan waktu studi tercepat 2 tahun 10 bulan 4 hari diraih Puspita Ghaniy Anggraini dari Program Studi Doktor Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis; yang juga menjadi lulusan doktor termuda periode ini dengan usia 24 tahun 3 bulan 11 hari. Pada periode ini terdapat 6 wisudawan Program Doktor yang memiliki IPK tertinggi 4,00, sekaligus memiliki berpredikat Pujian. #Rektor UGM