Gelar Sosialisasi Penurunan Stunting, Anggota DPR Nurhadi: Jadi Tanggung Jawab Kita Bersama

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 17 Oktober 2023 22:30 WIB
Blitar, MI - Stunting menjadi permasalahan serius yang berkaitan dengan pertumbuhan dan gizi anak. Guna mempercepat penurunan angka stunting di Blitar. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Komisi IX, Nurhadi mengadakan sosialisasi, bertempat di Gedung Serba Guna Desa Karangsono, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, pada Selasa (17/10). Masalah tersebut menjadi perhatian utama Nurhadi dalam kegiatan ini. Pihaknya mengungkapkan pentingnya upaya bersama untuk mengatasi stunting, yang bisa mengakibatkan dampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak. “Bersama-sama dengan mitra kami berkewajiban untuk melakukan aksi nyata untuk pencegahan stunting, khususnya di Kabupaten Blitar, yang masih belum memenuhi target yang diharapkan. Seperti harapan Pak Jokowi di tahun 2024 stunting di seluruh Indonesia ditargetkan menjadi 14 persen, sementara di Kabupaten Blitar itu masih kurang," ujar Nurhadi. Nurhadi juga berharap, khusus masyarakat yang hadir mengikuti sosialisasi hari ini, juga bisa menjadi agen penurunan stunting di lingkungan masing-masing. “Jadi apa yang menjadi penyebab terjadinya stunting, kemudian bagaimana cara pencegahannya. Karena stunting ini menjadi tanggung jawab kita bersama bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja,” imbuhnya. Adapun target untuk bebas stunting disampaikan Nurhadi itu di tahun 2030, menuju 100 tahun Indonesia Merdeka tahun 2045 benar-benar harus bebas stunting di Indonesia. “Semoga di 2030 sudah mendekati zero stunting, tentu dengan kita gencarkan secara terus menerus sosialisasi tentang pencegahan stunting ini,” harapnya. Untuk Kabupaten Blitar sendiri saat ini memang angka stunting terus menurun, tetapi tidak terlalu signifikan. Menurutnya, justru agak mengkhawatirkan ini meningkatnya permintaan dispensasi untuk pernikahan dini yang menjadi sebagian penyebab peningkatan stunting. “Ini menjadi ironi, ditengah kita sosialisasi untuk mencegah stunting, disisi lain penyebab stunting itu terus bertambah, ini yang perlu kita sampaikan ke masyarakat khususnya keluarga yang mempunyai remaja putri agar melakukan pengawasan secara melekat,” tegasnya. Pihaknya juga berharap, Kabupaten Blitar bisa menjadi 'pilot project' daerah yang penurunan stunting paling signifikan. Dengan cara bahu membahu tidak hanya pemerintah saja, tetapi bisa berbentuk kegiatan-kegiatan swadaya. ”Yang akhirnya gelora semangat mencegah stunting itu sampai benar-benar mendarah daging ketingkat lingkup yang paling kecil ditingkat desa masyarakat khususnya di Kabupaten Blitar, dan juga sadar bahwa mencegah dan menurunkan stunting itu penting, tidak hanya menjadi sekedar jargon atau slogan saja tetapi benar-benar diwujudkan," pungkasnya. (JK)