Aksi Demo Guru SMKN 12 Kota Bekasi Kembali Berlanjut, Menuntut Kepsek Diganti

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 14 Agustus 2024 3 jam yang lalu
Guru-Guru dan TU SMKN 12 Bentangkan Spanduk Menggugat Kepsek Diganti
Guru-Guru dan TU SMKN 12 Bentangkan Spanduk Menggugat Kepsek Diganti

Kota Bekasi, MI - Aliansi Guru dan TU SMKN 12 Kota Bekasi kembali melakukan aksi menuntut Kepala sekolah mereka diganti. Dengan membentangkan spaduk betuliskan "Stop Intimidasi, Kepsek Gagal, Kepsek Tidak Layak, Aliansi Guru dan TU Menggugat Ganti Kepsek" Para guru dan TU bersama Siswa/Siswi turun ke lapangan upacara Sekolah, Rabu (14/8/2024).

Kali kedua aksi terjadi setelah aksi demo sebelumnya, Selasa (13/8/2024) karena Lucy Lestari masih bercokol menjadi Kepsek di sekolah tersebut. Padahal menurut para Guru dan TU, sikap Kepsek Lucy Lestari yang suka mengintimidasi dan bicara seenaknya sudah tidak bisa ditolerir lagi. 

Sepanjang Lucy Lestari menjadi Kepsek di SMKN 12 tersebut, menurut para guru sudah menunjukkan etiket buruk, bahkan perkataan tidak pantas juga dilontarkan Lucy Lestari kepada salah seorang staf TU yang minta ijin lewat WA untuk tidak masuk sekolah karena orangtuanya sedang diruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit (RS).

"Ibu saya, Minggu 17.30 saat ini, masih dirawat di Rang ICU. Mohon ijin tidak bisa hadir, terimakasih atas pengertianya bu," kata guru menirukan isi WA staf TU yang ibunya sedang di ICU. 

Namun sangat disayangkan lanjut guru yang enggan disebut namanya itu kepada monitorindonesia.com, Kepsek bukannya merasa prihatin, justeru membalas dengan bahasa yang tidak pantas dan terkesan mengintimidasi semua guru dan staf. 

"Bapak dan ibu yang tidak bisa hadir tolong buat surat pernyataan diatas materai untuk siap mengundurkan diri dari sekolah sehingga sekolah bisa merekruitmen guru baru dari sekarang," kata guru menirukan WA Kepsek menjawab permohonan ijin staf TU tersebut. 

WhatsApp (WA) Kepsek tersebut kata guru itu semakin menyulut kekecewaan para guru dan staf SMKN 12 itu. 

Menurut guru di SMKN 12 Kota Bekasi, kekecewaan para guru dan staf TU pun semakin memuncak ketika Kepsek mengirim WA ke staf TU yang isinya sangat tidak terpuji, yang seolah-olah orangtua staf TU yang tadinya di ruang ICU akhirnya meninggal karena kelakuan staf TU tersebut. 

"Pantes saja ibu kamu meninggal karena kamu jahat," kata guru menirukan isi WA Kepsek Lucy Lestari kepada Staf TU yang minta ijin tidak bisa hadir karena ibunya sedang di ICU. 

Mengetahui isi WA kepsek ke Staf TU tersebut, para guru dan staf berikut Siswa/Siswi pun menuntut Kepsek Lucy Lestari dicopot dan dipindah dari sekolah itu. 

Menurut para guru di SMKN 12 itu, prilaku burut yang suka mengintimidasi baik secara verbal sudah sangat menyakiti hati, sehingga harus diganti. 

Di lokasi demonstrasi terlihat beberapa kepala SMKN se Kota Bekasi, pengurus dan ketua MKKS SMKN tampak hadir memantau situasi aksi. 

Kepada wartawan, Agus Wimbadi salah seorang pengurus MKKS yang juga kepala SMKN 2 Kota Bekasi mengaku kehadiran mereka ingin memantau situasi di SMKN 12 tersebut. 

”Kedatangan kami kesini hanya melihat dan memantau situasi, nanti temuan yang kami dapat akan kami laporkan ke atasan,” kata Agus.

Ditanya mengenai apakah benar kepala SMKN 12 Kota Bekasi melakukan intimidasi kepada guru dan TU, Agus mengatakan ada temuan yang membenarkan peristiwa intimidasi terhadap guru dan staf TU itu betul terjadi. ”Intimidasi itu ada, dan benar,” kata Agus. 

Kehadiran ketua dan pengurus MKKS SMKN Kota Bekasi ke SMKN 12, selain memantau juga berupaya memediasi guru-guru dengan kepala sekolah.

Namun upaya mediasi oleh pengurus MKKS SMKN, tidak membuahkan hasil. Para guru tetap pada pendiriannya, kepala sekolah harus mundur dari kepala SMKN 12 Kota Bekasi.

“Tadi ada pertemuan antara ibu kepala sekolah dengan guru-guru namun hasilnya tidak ada, guru-guru tetap menuntut ibu kepala sekolah mundur dari kepala SMKN 12 Kota Bekasi,” kata Guru yang enggan ditulis namanya. 

Konfirmasi kepada kepala sekolah belum berhasil karena situasinya tidak memungkinkan. Dalam pertemuan antara guru-guru dan kepala sekolah dijaga ketat oleh scurity sekolah. (MA)