Abdul Gani Kasuba dan M. Al Yasin Ali Dipastikan Masih Sisakan Utang untuk Gubernur dan Wagub Malut Berikutnya

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 29 April 2024 21:26 WIB
Sekda Provinsi Maluku Utara Samsuddin A. Kadir (Foto: MI/RD)
Sekda Provinsi Maluku Utara Samsuddin A. Kadir (Foto: MI/RD)

Sofifi, MI - Abdul Gani Kasuba dan M. Al Yasin Ali sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara (Malut) tinggal beberapa hari lagi akan mengakhiri masa jabatannya, tepatnya di awal bulan Mei 2024 ini.

Disisa waktu yang ada, keduanya diakui tidak bisa menyelesaikan utang-utang kepada pihak ketiga maupun utang Dana Bagi Hasil (DBH) Kabupaten Kota, walaupun sudah banyak kegiatan-kegiatan proyek fisik yang dipangkas.

“Eh potensial, artinya kan kita sudah betul-betul peras juga untuk belanja di tahun ini,” ujar Sekda Malut Samsuddin A. Kadir kepada wartawan, di Sofifi, Senin (29/4/2024).

Menurut dia, di dalam batang tubuh APBD Pemprov Malut Tahun Anggaran (TA) 2024 ini, sudah begitu banyak kegiatan-kegiatan proyek fisik yang ditangguhkan, hanya ada beberapa proyek saja, terutama kegiatan yang sumber dananya dari Dana Alokasi Umum (DAU). 

Sedangkan, kata dia, kegiatan yang dananya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tersebut tidak bisa diotak-atik lagi atau melakukan pergeseran kegiatan untuk menutupi utang.

“Belanja di tahun ini, program kegiatan itu cuma kecuali program-program yang tidak bisa kita tidak lakukan. Seperti DAK, DAU itu kan kita tidak bisa lari, tidak bisa kita tidak bikin, kalau DAKnya sudah sesuai dengan program kegiatannya. Yang sisanya itu hampir semua tidak ada, itu kan ada satu dua yang memang sangat prioritas, itu yang ada masuk,” jelasnya.

Selain beban utang yang begitu besar berkisar sekitar mendekati Rp 1 Triliun itu, Pemprov Malut juga sedang diperhadapkan dengan dana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota.

“Jadi, di sisi lain kita juga berhadapan dengan Pilkada, itu kan menyerap sekitar Rp 200an Miliar, jadi memang cukup berat. Disatu sisi utangnya juga cukup besar,” beber Samsuddin.

Dia berharap, di tahun ini sebagian besar utang akan diselesaikan secara bertahap, sehingga tidak terlalu membebani Gubernur dan Wakil Gubernur Malut terpilih yang akan datang.

“Kita berharap, bahwa mudah-mudahan kalau seandainya bahwa pada pelaksanaan nanti kemudian kita bisa selesaikan utang, mudah-mudahan kedepannya sudah tidak terlalu berat,” harapnya. (RD).