Waspada Zona Rawan, BPBD dan DPRD Sosialisasikan Mitigasi Bencana Gunung Kelud di Garum

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 6 Agustus 2025 16:54 WIB
Suasana saat kegiatan sosialisasi di Balai Desa Karangrejo, Garum, Kabupaten Blitar.(Foto: Dok/JK-MI)
Suasana saat kegiatan sosialisasi di Balai Desa Karangrejo, Garum, Kabupaten Blitar.(Foto: Dok/JK-MI)

Blitar, MI– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar bersama anggota DPRD Kabupaten Blitar, dari Fraksi PDI Perjuangan S. Nasikhah, melaksanakan kegiatan sosialisasi mitigasi bencana Gunung Kelud di Kecamatan Garum, bertempat di Balai Desa Karangrejo, pada Rabu (6/8). 

Kegiatan ini diikuti oleh pengurus PAC Muslimat NU Garum, perwakilan umat Hindu Garum, Ketua Gapoktan Kecamatan Garum, relawan tanggap bencana, kader Fatayat NU, BPD, serta warga dari sejumlah desa se-Kecamatan Garum. 

Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bertyyanto menyampaikan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana erupsi gunung kelud sehingga resiko bencana dapat diminimalkan.

Selain itu, merupakan langkah konkret pengurangan risiko bencana melalui edukasi kepada masyarakat. 

“Sosialisasi mitigasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi erupsi Gunung Kelud maupun bencana alam lain seperti tanah longsor, angin puting beliung, dan hujan lebat. Dengan kesiapsiagaan yang baik, risiko dapat diminimalkan,” tegasnya

Sosialisasi ini juga turut dihadiri dari ESDM Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Kelud Kediri yang memaparkan informasi terkini tentang kondisi Gunung Kelud dan pentingnya sistem peringatan dini. 

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Blitar, S. Nasikhah, mengajak seluruh peserta untuk aktif menyebarkan informasi mitigasi bencana kepada lingkungan sekitar. 

Ia juga menegaskan, untuk masyarakat tetap bersiaga jika terjadi bencana. Mengingat wilayah Garum ini adalah zona 1 ,2, 3 rawan bencana Gunung Kelud. 

Selain itu, kesiapsiagaan terhadap bencana alam lainnya, seperti tanah longsor, angin puting beliung juga hujan yang sangat lebat.

“Sedia payung sebelum hujan. Bencana memang tidak kita inginkan, tapi kita harus mempersiapkan diri. Saya berharap peserta dari Muslimat NU, tokoh umat Hindu, perwakilan desa, dan elemen lainnya bisa meneruskan informasi ini kepada anggota organisasi dan keluarga mereka di masing-masing desa,” ujarnya.

Kolaborasi lintas elemen ini diharapkan dapat memperkuat jejaring tanggap darurat di masyarakat akar rumput.

Dengan edukasi yang merata dan kolaborasi berbagai pihak, Pemerintah Kabupaten Blitar optimis masyarakat akan semakin tangguh dan siap menghadapi potensi bencana yang datang tanpa diduga. (JK)

Topik:

BPBD Kabupaten Blitar DPRD Kabupaten Blitar