Kemendikbudristek dan Mastercard Luncurkan SMK Pusat Keunggulan Cyberwarriors

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 9 Agustus 2022 17:48 WIB
Bogor, MI - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat ada 1.65 miliar serangan anomali keamanan siber Indonesia sejak Januari hingga Desember 2021. Di sisi lain, World Bank memprediksi Indonesia memerlukan sembilan juta pekerja bertalenta digital di tahun 2030 dan keamanan siber menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi. Guna mengurangi dampak ekonomi yang disebabkan serangan siber, InfraDigital Foundation (IDF) dan Mastercard menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi cybersecurity bagi 6.000 siswa SMK. Ini terdiri atas pelatihan daring intensif, workshop soft skills, webinar karir, sertifikasi global CompTIA, dan job channeling. Hingga Mei 2022, sebanyak 5.005 siswa dan 341 guru di 341 sekolah sudah dilatih. Lalu IDF dan Mastercard yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi memperluas program dan memastikannya berkelanjutan. Kisah sukses pelatihan diuraikan Aziz, alumni yang kini bekerja di perusahaan keamanan siber di Singapura. Dari pelatihan Aziz mendapatkan CySA+ CompTIA, sertifikasi analis cybersecurity tingkat kesulitan moderate-advance. Pelatihan meningkatkan skill Aziz di bidang cybersecurity. Walau lulusan SMK, ia bisa bersaing dengan pelamar lainnya di industri informasi dan teknologi secara global, dan kini memiliki pendapatan di atas upah minimum Jakarta. Program SMK Pusat Keunggulan 2022 merupakan kerja sama pemerintah dan Mastercard yang mendanai pelatihan. Sedangkan pemerintah menyediakan komputer di SMKN 2 Jakarta dan SMKS Wikrama Bogor. Acara yang diluncurkan di SMKS Wikrama Bogor pada Selasa (9/8) akan melibatkan 300 siswa, alumni muda, dan guru. Program diintegrasikan dengan kurikulum sekolah untuk modul CompTIA Network+, Linux+, dan Security+, sertifikasi global, serta job channeling. “Program SMK Pusat Keunggulan Cyberwarriors membekali peserta menjadi tech talent baru bidang cybersecurity yang siap memasuki dunia kerja” ungkap Muhammad Rofi, selaku Chairman InfraDigital Foundation. Saryadi sebagai Plt Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia usaha dan Dunia Industri Kemendikbudristek menyampaikan, ini gotong royong pemerintah dan swasta agar ada link and match SMK dengan industri. Navin Jain, President Director PT Mastercard Indonesia mengatakan, “Seiring upaya Indonesia mempercepat transformasi digital, terdapat kebutuhan keamanan siber. Mastercard senang berkolaborasi dengan IDF dan Kemendikbudristek untuk menjadikan semiliar orang dan 50 usaha mikro dan kecil bagian dari ekonomi digital di 2025.”   #Kemendikbudristek