Duet dengan Anies di Pilpres 2024 Berpeluang Menang, AHY: Sekarang Baru Tahun 2022
wisnu
Diperbarui
9 April 2022 03:37 WIB
Jakarta, MI – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menilai, keinginan masyarakat terhadap pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden 2024 masih sangat dinamis.
Hal itu disampaikan AHY ketika dimintai tanggapannya soal hasil simulasi pilihan pada tiga pasangan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada bulan Maret 2022 disebutkan bahwa duet Anies Baswedan dengan AHY berpeluang menang pada Pilpres 2024.
"Sekarang masih tahun 2022, ke depan rasanya akan dinamis lagi. Karena berbicara politik 2024 pada akhirnya juga akan ada ikhtiar dari masing-masing partai politik dan masing-masing tokoh," kata AHY yang dikutip, Jumat (8/4).
Hasil survei pada bulan Maret 2022 tersebut, dinilai AHY sebagai bagian dari proses demokrasi. "Ya, kalau ada harapan masyarakat maupun keinginan masyarakat nantinya," ujarnya.
Ketika ditanya soal jalinan komunikasi dengan berbagai pihak, AHY membenarkan ada sejumlah tokoh yang membahas terkait dengan Indonesia ke depan.
Hal terpenting, menurut dia, adanya kebersamaan dan hal itulah yang terus digaungkan, bahkan semua pihak juga tengah lakukan ikhtiar-ikhtiar seperti itu.
Dari hasil simulasi pilihan pada tiga pasangan yang dilakukan SMRC menyebutkan bahwa pasangan Anies-AHY mendapatkan 29,8 persen suara, duet Ganjar-Airlangga 28,5 persen, Prabowo-Puan 27,5 persen, dan 14,3 persen belum menentukan pilihan.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Politik
Waketum PKB Sebut Gus Yahya dan Gus Ipul Sangat Bernafsu Menggembosi PKB
31 Juli 2024 11:23 WIB
Hukum
Eks Komisioner KPU Wahyu Dicecar KPK soal Orang-orang yang Cegah ke Luar Negeri Kasus Harun Masiku
29 Juli 2024 17:35 WIB
Politik
Bantah Tudingan Ketum PBNU, Pansus Haji DPR: PBNU Tak Perlu Ikut Campur Urusan Politik
29 Juli 2024 11:07 WIB
Hukum
Terkait Kasus Harun Masiku, KPK Periksa Eks Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan Lagi
29 Juli 2024 10:40 WIB
Hukum
KPK Usut Dugaan Aliran Uang Rp 10 Miliar dan Rp 400 Juta per Bulan kepada Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono
28 Juli 2024 00:06 WIB