PKS: Negara Internasional Terapkan Standar Ganda Terhadap Palestina

wisnu
wisnu
Diperbarui 25 April 2022 20:23 WIB
Jakarta, MI – Jumat pekan lalu polisi Israel menyerang 2.000 umat Islam di Palestina yang baru saja menunaikan ibadah salat subuh. Mereka diusir dari Masjid Al-Aqsa. Ketua Badan Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS Sukamta menyebut bahwa dunia internasional memiliki standar ganda untuk Palestina. [caption id="attachment_426259" align="aligncenter" width="300"] Ketua Badan Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS Sukamta. (Foto: Dok/MI)[/caption] Dia memandang, penjajahan Israel di Palestina sama masalahnya dengan penyerangan Rusia ke Ukraina. Tapi, di sini justru respon negera-negara di dunia berbeda dengan Palestina. Lebih memberikan ddukungan besar kepada Ukraina, tapi tidak ada dukungan berarti bagi negara Palestina. "Hal ini menunjukan bahwa kemanusiaan dan kedaulatan negara berada dibawah kepentingan politik, ekonomi negara-negara di dunia," kata Sukamta dalam keterangannya, Senin (25/4). Kondisi dunia internasional yang terus bergejolak, kata dia, menjadi ujian kemampuan Indonesia dalam memimpin dan memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut. "Posisi Indonesia sebagai Presidensi G-20 tentu posisi strategis. Indonesia harus menunjukan kapasitas kepemimpinan di level dunia dalam memimpin negara berkembang dan negara maju dalam menyelesaikan masalah Palestina. Kemampuan diplomasi harus diperkuat,  jangan sampai kepemimpinan di G-20 disia-siakan dan membuat negara-negara di dunia kehilangan kepercayaan kepada Indonesia," jelasnya. Sebagai informasi Masjid Al-Aqsa diakui internasional sebagai tempat beribadah umat Islam di bawah pengawasan Yordania. Namun, Israel mengabaikan keputusan Internasional dengan menguasai kawasan tersebut kemudian melarang umat muslim Palestina beribadah dan membebaskan rakyat Israel mengunjungi Masjid Al-Aqsa.