Komisi VIII DPR RI: BBM Naik Masyarakat Tercekik, BLT Itu Hanya Sementara!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 19 September 2022 15:42 WIB
Jakarta, MI - Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Nur Azizah Tamhid menyatakan bahwa kenaikan dari harga Bahan Bakar Minyak, sangat berpengaruh terhadap masyarakat Indonesia saat ini, Pemerintah mengambil kas negara sebesar 12,4 triliun buat disalurkan dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai yang tidak sebanding dengan efek jangka panjangnya. "Harga BBM naik telah mencekik rakyat kecil. Besaran BLT BBM senilai Rp 600 ribu akan dibagikan kepada 20,65 juta masyarakat Indonesia yang terdaftar dalam DTKS yang diberikan dalam dua tahap dalam rentang 4 bulan. Namun yang menjadi permasalahan, BLT itu hanya bersifat sementara. Dana yang diberikan tidak sebanding dengan dampak jangka panjang yang akan tumbuh," ucapnya kepada wartawan, Senin, (19/9). Azizah juga menambahkan, dampak yang terjadi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi jenis sollar dan pertalite sangat memberatkan rakyat Indonesia. Serta berdampak pada kebutuhan lainnya sehingga tidak menunjang volume penggunaannya tidak stabil. "Hal ini tentu mencekik masyarakat kecil. Seperti nelayan di beberapa wilayah yang sudah menggantungkan mata pencaharian yang pas-pasan, mengandalkan subsidi BBM. Dengan kenaikan ini mereka harus berhenti melaut, karena pengeluaran menjadi lebih besar dari pendapatan. Kenaikan harga BBM ini tidak membuat harga ikan juga naik," tuturnya. Oleh karena itu, sambung Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hal ini menunjukkan penyaluran subsidi energi tidak tepat sasaran. Untuk itu, menurutnya pemerintah perlu segera melakukan koreksi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar BBM bersubsidi seperti Solar dan Pertalite hanya dijual kepada masyarakat kurang mampu, pelaku ekonomi kecil dan transportasi umum. "Pemerintah harus segera melakukan tindakan. Dengan berkurangnya volume BBM bersubsidi namun tepat sasaran, maka BBM bersubsidi tersebut tidak perlu dinaikkan harga jualnya. Hal ini penting, sehingga rakyat kecil dan pelaku usaha kecil tetap dapat membeli BBM dengan harga murah. Dengan demikian juga akan berdampak pada aktivitas ekonomi mereka dapat bangkit lebih kuat," pungkasnya. [Adi]