Jokowi Takut Dikambinghitamkan Partai Gagal Koalisi, NasDem: Enggak Perlu Diperpanjang Jabatannya

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 23 Desember 2022 00:00 WIB
Jakarta, MI - Ketua DPP Partai NasDem, Effendi Choirie atau Gus Choi menilai Presiden RI Joko Widodo hanya manusia biasa yang terkadang terbawa perasaan atau baper apabila dikambinghitamkan, apabila beberapa partai gagal membentuk koalisi Pilpres 2024. "Ya, Presiden juga manusia, pasti ada bapernya juga," kata Gus Choi kepada wartawan, Kamis (22/12). Dia pun mengingatkan setiap manusia tentu tidak sempurna dan memiliki batas kesabaran ketika menuai tudingan, terutama soal kepemiluan. Namun, Gus Choi berharap ke depan semua elemen bangsa tidak terus berbicara perpanjangan jabatan agar tudingan tak dialamatkan kepada Jokowi. "Enggak perlu diperpanjang jabatannya. Cukup dua periode sesuai dengan UUD 1945," ungkapnya. Sebelumnya, Jokowi merasa takut bakal menerima tuduhan apabila beberapa partai gagal membangun koalisi untuk mengusung pasangan Capres-Cawapres 2024. Jokowi menyampaikan itu saat berpidato di puncak perayaan HUT ke-16 Partai Hanura yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (21/12). "Gagal koalisi, nanti yang dituduh, nanti Istana lagi. Ini Istana, ini Istana, ini Istana," kata kepala negara dalam pidatonya, Rabu. Jokowi mengaku sebenarnya tidak punya kekuatan untuk mengatur koalisi partai pengusung Capres-Cawapres 2024. Namun, dia menyadari pihak partai lebih mudah menyalahkan Istana apabila mereka tidak mampu membentuk koalisi demi mengusung Capres-Cawapres 2024. "Jadi, yang paling enak itu memang mengambinghitamkan, menuduh Presiden, Istana, Jokowi, paling enak itu. Paling mudah dan paling enak," kata Jokowi. 

Topik:

Jokowi