Stok MinyaKita Langka, Anggota Komisi VI DPR Minta Pemerintah Gencarkan Operasi Pasar

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 7 Februari 2023 17:42 WIB
Jakarta, MI- Stok minyak goreng subsidi dengan merek MinyaKita sejak beberapa pekan terakhir menghilang di beberapa daerah seperti di JABODETABEK, Bali, NTB dan Kalimantan. Anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina menduga kelangkaan minyaKita ini dikarenakan banyaknya konsumen yang beralih dari minyak goreng curah ke minyak dalam kemasan. "Konsumen lebih memilih MinyaKita karena kualitasnya lebih bagus dengan kemasan yang menarik dan harga yang lebih murah, selain itu penjualan MinyaKita melalui online juga banyak diborong para konsumen," ujar Nevi kepada wartawan, Selasa (07/02/2023). Meski demikian, Nevi mendesak pemerintah untuk memastikan para produsen minyak goreng dapat memenuhi penyediaan domestic market obligation (DMO) agar stok 450 ribu ton bisa terpenuhi. Dia juga berharap pemerintah segera melakukan operasi pasar agar kelangkaan minyak goreng bisa diatasi. "Operasi pasar ini diharapkan kelangkaan MinyaKita bisa diatasi dan harga penjualan di pengecer bisa sesuai dengan apa yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan," ujar Politikus PKS itu. Diketahui, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan telah menerapkan beberapa kebijakan untuk mengendalikan kelangkaan MinyaKita. Antara lain, penjualan online tidak boleh dijual banyak, pembelian di pasar dengan menunjukkan KTP. Selain itu, Mendag sudah memerintahkan, produsen minyak goreng (CPO) menaikkan pasokan ke dalam negeri, penambahan jatah yang sebelumnya 300 ribu ton sebulan kini menjadi 450 ribu ton.

Topik:

Minyakita