Anies: Tak Ada Sejarahnya Peserta Pemilu Harus Berhati-hati Terhadap Kecurangan

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 17 November 2023 13:52 WIB
Calon Presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan (Foto: Dhanis/MI)
Calon Presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan (Foto: Dhanis/MI)

Jakarta, MI - Calon Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan, mengatakan tak pernah ada dalam sejarah Pemilu Indonesia bahwa peserta Pemilu diingatkan untuk berhati-hati terhadap kecurangan. 

Menurutnya, sejak tahun 1999 sampai dengan Pemilu tahun 2019 tak pernah ada ketakutan atau perasaan khawatir dalam menghadapi Pemilu seperti menjelang Pemilu 2024.

"Tidak pernah menjelang Pemilu kita bicara tentang hati-hati dengan kecurangan. Betul tidak? selama apakah 2004, 2009, dari kita semua menyongsong Pemilu dengan perasaan optimis, menyongsong Pemilu dengan perasaan kita akan ada nanti pemilihan yang hasilnya legitimate," kata Anies di Gedung Joang, Jakarta Pusat, Jumat (17/11).

Menjelang Pemilu 2024 kata Anies, masyarakat mulai melihat tanda-tanda potensi kecurangan. Hal itu bermula dari putusan MK tentang syarat batas usia capres-cawapres beberapa waktu lalu. 

"Kenapa kita jadi sekarang berbicara 'Mudah-mudahan tidak terjadi kecurangan', kita Ingatkan terus menerus, artinya hari hari ini kita menangkap, rakyat menangkap tanda-tanda, tanda-tanda yang itu kemudian membuat kita turun kepercayaan, saling curiga siapa yang mengerjakan ini," ujar Anies. 

Untuk itu, Anies menyerukan kepada semua pihak untuk bergerak mengembalikan kepercayaan publik kepada negara dan menjaga kewibawaan negara 

"Tunjukkan bahwa negara tidak merendahkan aspirasi rakyat, tapi negara menghormati aspirasi rakyat dengan cara tidak memanipulasi aspirasi rakyat," tukasnya. (DI)