Jawab Usulan TKN Soal Debat Berbahasa Inggris, Hasto: Mereka Lupa Dengan Sumpah Pemuda

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 6 Desember 2023 17:08 WIB
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (Foto: Ist)
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yang mengusulkan penggunaan Bahasa Inggris saat debat capres-cawapres. 

"Kita inikan ada Sumpah Pemuda, mereka lupa itu dengan Sumpah Pemuda," kata Hasto di Posko Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Jakarta, Rabu (6/12).

Hasto lalu mencontohkan, bagaimana negara-negara maju di benua Asia yang bangga dengan kultur bangsanya sendiri. 

"Kita lihat Jepang maju dengan kultur Jepang, Tiongkok maju dengan kultur Tiongkok, Korsel sampai kemudian ada Korea Pop itu maju dengan kultur dari setiap bangsa," ujarnya. 

Untuk itu, Hasto menekankan agar proses demokrasi tak boleh melupakan sejarah jati diri bangsa yang bangga dengan bahasanya yakni, bahasa Indonesia. 

"Jadi, jangan ubah kultur bangsa ini hanya dengan kemudian melupakan jati diri kita. Ingat, bahwa dengan bahasa persatuan kita ini, Indonesia mampu mengikatkan diri di dalam proses komunikasi lahir batin," jelas Hasto.

Sebelumnya, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengusulkan debat capres cawapres menggunakan bahasa Inggris untuk menjawab adanya pihak-pihak yang meragukan kapasitas Gibran dalam debat cawapres.

"Bagaimana kalau dibuat debat (kandidat) pakai bahasa Inggris sekalian. Daripada meragukan kapasitas orang sebelum tampil," kata Nusron kepada wartawan, Senin (4/12).

Selain itu, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade juga mengusulkan hal yang sama. Menurutnya, presiden dan wakil presiden terpilih nanti harus memiliki kecakapan dalam pergaulan internasional.

"Kami usulkan agar diadakan saja debat dalam Bahasa Inggris," kata Andre dalam unggahan di akun X @andre_rosiade seperti dikutip Rabu (6/12). (DI)