Saling Serang, Anies-Prabowo Buka Kartu Lama

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 12 Desember 2023 21:47 WIB
Capres nomor urut 1 (kanan) Anies Baswedan, nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo, saat debat perdana capres 2024 di kantor KPU, Selasa (12/12)
Capres nomor urut 1 (kanan) Anies Baswedan, nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo, saat debat perdana capres 2024 di kantor KPU, Selasa (12/12)
Jakarta, MI - Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, mengatakan untuk menjaga penguatan terhadap demokrasi, diperlukan kehadiran oposisi yang bebas agar menjadi penyeimbang pemerintahan yang sedang berjalan. 

Hal itu disampaikan Anies usai mendapatkan pertanyaan dari panelis, tentang kebijakan dalam mengelola partai politik yang dibacakan oleh moderator. 

Sebab, salah satu pilar penting demorkasi adalah partai politik, namun kepercayaan publik terhadap partai politik di Indonesia selalu rendah. 

"Yang pertama adanya kebebasan berbicara, kedua adanya oposisi yang bebas untuk menerima pemerintah dan menjadi penyeimbang pemerintah. Yang ketiga adanya proses Pemilu Pilpres yang netral, yang transparan jujur adil," kata Anies dalam Debat Capres Tahap Pertama di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (12/12) malam. 

"Bagaimana kebebasan berbicara menurun, termasuk mengkritik partai politik, itu semua membuat kebebasan berbicara menjadi terganggu. Yang kedua, oposisi kita saksikan minim sekali adanya oposisi selama ini," tambahnya. 

Menanggapi jawaban tersebut, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, mengatakan bahwa mantan Gubernur DKI itu lupa, jika dulu berhadapan dengan penguasa dan lupa dari mana berasal.

"Mas anies, Mas Anies.. saya berpendapat Mas Anies ini agak berlebihan. Mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini dan itu. Mas Anies dipilih jadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa," kata Prabowo. 

"Saya yang mengusung bapak. Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin anda jadi Gubernur. Kalau Jokowi diktator, Anda tidak mungkin jadi Gubernur! Saya waktu itu oposisi mas Anies, anda ke rumah saya. Kita oposisi, anda terpilih," ungkap Prabowo. 

Lebih lanjut, Anies menjawab pernyataan Prabowo bahwa ketika proses pengambilan keputusan semestinya dilakukan apbila ada oposisi. Karena selalu ada pandangan perspektif berbeda yang membuat masyarakat bisa menilai karena itu oposisi itu penting dan sama-sama terhormat

"Sayangnya tidak semua orang tahan untuk berada menjadi oposisi seperti sampaikan Pak Prabowo, Pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi," tukas Anies. (DI)