Aksi Demonstrasi APDESI di Gedung DPR Ricuh

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 31 Januari 2024 14:52 WIB
Petugas kepolisian sedang bersiaga. (Foto: MI/Dhanis)
Petugas kepolisian sedang bersiaga. (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Sejumlah Asosiasi Kepala Desa (APDESI) yang tergabung dalam Aksi Bersama Desa Jilid III akan menggelar unjuk rasa menuntut Revisi UU Desa di depan DPR/MPR RI, Rabu (31/1).

Dalam domenstrasi tersebut massa aksi memaksa masuk gedung DPR dengan berusaha merusak pagar. Tak puas aksinya dihalangi oleh aparat kepolisian, massa pun ricuh dengan melempar botol dan batu ke dalam kompleks parlemen.

Adapun tuntutan masa aksi ialah, meminta agar revisi undang-undang (UU) desa agar segera disahkan hari ini juga. "Penentuannya hari ini (pengesahan Revisi UU Desa) bukan nanti, kami bosan dengan janji janji DPR," kata seorang dari mobil orator.

Masa aksi juga menyampaikan mosi tidak percaya kepada Ketua DPR Puan Maharani dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Namun, apabila Puan dapat mengesahkan UU desa pada hari ini maka seluruh APDESI akan mendukung Puan dan seluruh kader PDIP yangaju dalam kontestasi pemilu.

Sementara, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan polisi akan megerahkan ribuan personel untuk pengamanan kegiatan tersebut. "Dalam pengamanan ini kami melibatkan 2.304 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI dan Instansi terkait," ungkap Susatyo Purnomo Condro saat dikonfirmasi.

Ribuan personel gabungan itu, lanjut Susatyo, akan disebar di sekitar Gedung DPR. Salah satu fokus pengamanan adalah mengantisipasi peserta demo jangan sampai menutup ruas tol.

"Kami juga mengantisipasi jangan sampai nanti massa masuk dan menutup jalan tol yang berada di depan Gedung DPR. Pemadam Kebakaran sudah kami siapkan untuk mengantisipasi bila nanti massa melakukan aksi bakar ban," tuturnya.

Susatyo menyebut untuk penutupan arus lalu lintas di sekitar DPR akan diterapkan situasional. Rekayasa arus lalu lintas akan kami berlakukan melihat perkembangan dinamika dilapangan. "Bila nanti di depan DPR massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka akan kami lakukan penyekatan di Pulau Dua," ujarnya.

Kapolres juga berpesan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, utamakan negoisasi dan pelayanan serta Humanis.

"Kami menghimbau kepada para korlap dan peserta aksi untuk melakukan aksi dengan santun, tidak anarkis, menjaga Keamanan dan ketertiban, sehingga kegiatan aksi nanti dapat berjalan dengan aman dan tertib, sesuai dengan harapan kita semua," tukasnya. (Dhanis)