Bawaslu Lampung: Sayang Betul jika Pemilu 2024 Gagal Memberikan Kontribusi Baik bagi Bangsa


Lampung, MI – Pimpinan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Lampung Iskardo P. Panggar, menceritakan potret perjuangan masyarakat Lampung yang terlibat dalam persiapan masa pemilu saat ini. Dia mengungkapkan mungkin kebanyakan orang hanya melihat di bagian permukaannya saja, padahal terdapat juga kerja keras yang tak kenal lelah di lapisan bawahnya.
“Kami ingin menceritakan situasi lapangan kita, tentang pemilu yang mungkin sebagan orag melihat hanya dipermukaan. Tetapi kalo kita turun ke bawah, ke lapangan, ke gudang-gudang pelipatan suara. Bayangkan misalnya Lampung Selatan, Lampung Selatan paling tidak itu ada 6,6 juta lebih surat suara yang harus dilipat dan di sortir,” ucapnya saat sambutan pada acara Konsolidasi Media dalam Rangka Penguatan Pemberitaan Hasil Pemilu Tahun 2024, Jumat (9/2).
Ido panggilan akrabnya, menceritakan bahwa dirinya pernah berkunjung ke gudang pelipatan suara untuk mengawasi langsung yang terletak di Gor Way Handak, Kalianda. Dia melihat masyarakat duduk berdempetan di dalam ruangan tanpa AC sambil melipat dan menyortir surat suara. Proses tersebut dikerjakan selama dua minggu.
“Jadi Gor itu dipenuhi 500 orang warga sekitar yang dilibatkan oleh KPU, duduk dempet-dempetan tidak pake AC, kemudian melipat dan menyortir surat suara itu berminggu-minggu. Itu udah kayak pasar gintung lapaknya. Itu salah satu potret,” ungkapnya.
Kemudian, masih Ido, belum lagi misalnya Tempat Pemungutan Suara (TPS), ada TPS yang di dekat Pinusan, Lampung Barat. Teman-teman itu harus menyiapkan TPS karena dia tidak ada gedung, sehingga setiap saat harus mengantisipasi datangnya hujan.
“Artinya mitigasi yang harus dilakukan adalah TPS itu harus bertiang kokoh, berterpal yang bagus untuk mengantisipasi kalau dia hujan angin,” kata Ido.
“Atau misalnya salah satu desa di Lampung Utara yaitu Dwikora. Itu ada pemilih yang jumlahnya 157 orang. Teman-teman itu harus membuat TPS itu dengan jarak distribusinya 5 kilo. Distribusinya itu memakai motor trail. Atau Way Haru, darah Pesisir Barat Lampung, di sana distribusi logistiknya harus memakai kerbau, karena lumpurnya itu paling tidak satu meter dalamnya,” tambahnya.
Usai penyampaian tersebut, Ido berharap agar pemilu kali ini mampu memberikan kontribusi yang besar untuk bangsa Indonesia.
“Nah artinya ini, potret ini sengaja saya sampaikan agar kita juga bahwa pemilu ini sangat banyak yang dilibatkan baik pelaksana lapangan. Artinya hampir semua energi anak bangsa itu ditumpahkan dalam konteks pemilu ini. Oleh karena itu sayang betul bila pemilu ini tidak bia memberikan kontribusi yang terbaik untuk bangsa ini,” ucapnya.
Kemudian, dia juga berharap kepada seluruh media agar mampu memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mewujudkan pemilu yang jujur dan adil.
“Begitupun kami berharap teman-teman media bisa memberikan edukasi yang tepat kepada para pemilih kita, kemudian menjadi pengawas juga yang lebih kritis terhadap peserta pemilu maupun penyelenggara pemilu,” tutup Ido.
Topik:
bawaslu bawaslu-lampung pemilu-2024 bangsa-indonesia media