Serangan Ransomware Global Makin Meningkat Dimotori Rusia, China, dan Iran
![Adelio Pratama](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/qm83HmrPQy3Utzf9SSKYUb2Q38qQ5ztwWXIBX93T.jpg )
Adelio Pratama
Diperbarui
7 Desember 2021 15:09 WIB
![Serangan Ransomware Global Makin Meningkat Dimotori Rusia, China, dan Iran](https://monitorindonesia.com/2021/05/Foto-jojonomic.jpg)
Monitorindonesia.com - Serangan ransomware global meningkat 151 persen pada paruh pertama tahun 2021 dibandingkan tahun 2020 yang menunjukkan peretas menjadi semakin berani, menurut lembaga Badan Keamanan Siber Kanada (CSE).
Badan itu menyatakan infrastruktur utama Kanada secara teratur menjadi sasaran dalam serangan ransomware atau peretasan yang bertujuan untuk pemerasan. Modusnya pada dasarnya menyandera informasi komputer sampai mereka mendapatkan bayaran, menurut CSE dalam sebuah laporan yang diterbitkan, Selasa (7/12/2021).
Badan tersebut mengatakan mencatat 235 insiden ransomware terhadap target di Kanada dari 1 Januari hingga 16 November tahun ini. Lebih dari setengahnya adalah penyedia infrastruktur penting, termasuk rumah sakit.
“Operator Ransomware kemungkinan akan menjadi semakin agresif, termasuk terhadap infrastruktur penting,” menurut laporan CSE.
Rata-rata total biaya pemulihan dari insiden ransomware naik lebih dari dua kali lipat menjadi US$1,8 juta secara global pada tahun 2021.
CSE menegaskan kembali bahwa aktor dari Rusia, China, dan Iran merupakan ancaman serius bagi infrastruktur dunia maya negara-negara seperti Kanada.
“Layanan intelijen Rusia dan penegak hukum hampir pasti memelihara hubungan dengan penjahat dunia maya, baik melalui asosiasi atau perekrutan. Akibatnya, memungkinkan mereka lancar melakukan operasi dengan target serangan yang terletak di luar Rusia,” menurut CSE.
Ransomware merupakan sebuah nama dari kelas malware yang terdiri dari dua kata, ransom (tebusan) dan malware, yang bertujuan untuk menuntut pembayaran untuk data / informasi pribadi yang telah dicuri, atau data yang aksesnya dibatasi (enkripsi).
Munculnya ransomware telah menjadi sebuah epidemi secara global karena hal tersebut terus memakan banyak korban di seluruh dunia, memaksa perusahaan untuk memutuskan antara mencoba memulihkan data dari cadangan dan berpotensi kehilangan data penting sejak cadangan terakhir dan membayar sejumlah besar tebusan kepada peretas.
Ransomware telah menjadi berita utama baru-baru ini dengan mengumpulkan korban yang terkenal, termasuk rumah sakit Los Angeles, dan dua rumah sakit Jerman.
Sumber: Aljazeera
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Politik
![Hacker Lumpuhkan Pusat Data Diduga Kecemburuan Politik saat Jokowi Tunjuk Budi Arie Menkominfo Menkominfo, Budi Arie Setiadi (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/dde545d4-082d-4159-96a7-9dce913bd2b6.jpg)
Hacker Lumpuhkan Pusat Data Diduga Kecemburuan Politik saat Jokowi Tunjuk Budi Arie Menkominfo
6 Juli 2024 01:28 WIB
Nasional
![Menkominfo Didesak Mundur Usai PDNS Diserang Ransomware, Ini Jawaban Jokowi Presiden Joko Widodo [Foto: Instagram]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/jokowi-16.webp)
Menkominfo Didesak Mundur Usai PDNS Diserang Ransomware, Ini Jawaban Jokowi
3 Juli 2024 13:18 WIB
Tech
![PDNS Diserang Virus Ransomware, Menkominfo Janji Ungkap Identitas Pelaku Menkominfo Budi Arie Setiadi [Foto: MI/Dhanis]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/menteri-komunikasi-dan-informatika-menkominfo-budi-arie-setiadi-foto-midhanis.webp)
PDNS Diserang Virus Ransomware, Menkominfo Janji Ungkap Identitas Pelaku
28 Juni 2024 07:38 WIB