Dear Hacker Bjorka, Tolong dong Buka Data 5 Kasus Besar Indonesia Saat Ini!

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 13 September 2022 17:36 WIB
Jakarta, MI - Di saat praktisi hukum Indonesia masih sibuk mendesak Polri dan pemerintah untuk membongkar motif pembunuhan Alm Bhrigadir Yosua yang sesungguhnya dan rakyat Indonesia menolak kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM untuk mempertahankan hidup, saudara Hacker Bjorka datang membawa angin segar melalui kemampuan yang dimiliki membongkar data-data pribadi pejabat dan tokoh-tokoh politik. "Saya harus berterus terang begitu saudara Hacker Bjorka menjadi pusat perhatian dan pemberitaan di negara saya Indonesia. Awalnya saya cuek. Sebab sudah kebiasaan di negara kami berita-berita hoax sebagai pengalihan opini untuk menutupi kasus besar yang menyita perhatian publik," ujar Direktur KP3I Tomu Augustinus Pasaribu di Jakarta, Selasa (13/9). Di sisi lain, kata Tom, Indonesia memiliki Badan Intelejen Negara (BIN) yang memiliki alat-alat canggih, serta secara spesifik telah membentuk divisi Cyber, untuk melakukan deteksi dini atas ancaman yang muncul terhadap kepentingan dan keamanan nasional. Lima Kasus Besar Semenjak kasus pembunuhan Bhrigadir Yosua viral dan adanya demo penolakan BBM, Tom mengatakan, sejumlah temannya yang mencari nafkah dimedia online mengeluh dikarenakan media mereka diretas. Awalnya, Tom merasa hal itu terjadi karena sinyal ataupun jaringan yang sedang ada gangguan. "Ternyata kanal kami kp3-i.com juga tidak bisa dibuka semenjak tanggal 4 September, barulah kemarin tanggal 12 September diperbaiki. Ahlinya mengatakan kanal kami juga diretas. Saya jadi tertawa buat apa pula kanal kami yang tidak bermutu dan tidak apa-apa diretas," katanya. Tom pun meminta tolong kepada saudara Hacker Bjorka sebagai warga negara internasional, untuk membantu Indonesia membongkar beberapa kasus. Kasus ini antara lain, pertama, pengkhianatan yang dilakukan pemerintah terhadap Pancasila sebagai dasar dan UUD 1945 sebagai konstitusi negara kami. Kedua, indikasi Kasus Korupsi di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Ketiga indikasi kasus dugaan korupsi di Polri mulai tahun 2016-2022. Keempat, dugaan pembiayaan pemenangan 4 kepala daerah yang dibiayai oleh seseorang yang saat ini sedang mengalami masa-masa sulit. Selanjutnya, kasus pembayaran sukses fee Formula E yang tidak serius ditangani KPK. "Perlu dijelaskan bahwa tujuan saya minta tolong untuk mengungkap kasus diatas bukan untuk kepentingan pribadi, tapi untuk kepentingan kami seluruh bangsa Indonesia. Sebagai sama-sama warga Internasional, saya sangat berharap saudara mau membantu dan memenuhi permintaan saya demi setitik perubahan di negara yang sangat saya cintai ini," pinta Tom kepada saudara Hacker Bjorka Dan atas bantuan saudara Hacker Bjorka, Tom tidak berjanji dapat memberikan upah apapun, selain Doa dari 257 juta penduduk Indonesia sangat nembutuhkan perubahan dari total seluruhnya 270 juta. "Tapi bila saudara (Hacker Bjorka) ke Indonesia silahkan cari saya agar saya bawa ke Danau Toba. Disana kita berlibur sekaligus saudara berikan rahasia-rahasia yang berhubungan dengan negara saya," tandas Tom.[Lin]