PSSI Belum Tindaklanjuti Rekomendasi Komnas HAM Soal Tragedi Kanjuruhan?

Albani Wijaya

Diperbarui 10 Desember 2022 16:54 WIB

PSSI Belum Tindaklanjuti Rekomendasi Komnas HAM Soal Tragedi Kanjuruhan?

Jakarta, MI - Komisioner Bidang Penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM, Uli Parulian Sihombing mengatakan pihaknya sudah membuat laporan pemantauan soal Tragedi Kanjuruhan. Meski demikian, Uli menyatakan beberapa rekomendasi Komnas HAM yang belum juga dijalankan pemerintah maupun PSSI. Rekomendasi itu, adalah trauma healing. Kemudian ada rekomendasi yang belum ditindaklanjuti terutama untuk trauma healing kepada korban dan perawatan kepada korban pasca dirawat di rumah sakit. Kemudian bantuan sosial kepada korban juga belum ditindak lanjuti. "Tapi kami sudah merekomendasikan ke Pemprov Jatim dan kabupaten kota, PSSI, PT Liga Indonesia dan Arema,” kata Uli pada wartawan di Gedung Komnas HAM, Jakpus, Sabtu (10/12). Uli mengatakan rekomendasi Komnas HAM yang sudah di jalankan adalah peraturan kepolisian tentang pengamanan penyelenggaraan kompetisi olahraga. Untuk rekomendasi yang ditindak lanjuti, tambah Uli, Kapolri telah mengeluarkan peraturan kepolisian no 10/2022 tentang pengamanan penyelenggaraan kompetisi olahraga. Di pasal 22 itu, kata Uli, ada larangan, polisi membawa senjata gas air mata dalam lapangan. "Itu juga salah satu rekomendasi kami kepada kepolisian agar ada aturan, polisi untuk tidak masuk ke stadion dengan membawa agas air mata,” tuturnya. Saat ini, Komnas HAM juga masih melakukan pemantauan terhadap rekomendasi-rekomendasi tersebut. Komnas HAM juga telah meminta keterangan melalui surat kepada pihak terkait dalam melakukan pemantauan tersebut. “Ada mekanisme kami untuk melakukan monitoring terhadap rekomendasi itu. Mekanisme yang kami gunakan pasca pelaporan itu adalah permintaan keterangan melalui surat," ungkapnya. "Jadi yang kami lakukan kepada pemerintah, kepolisian, PSSI, Arema, Indosiar kemudian PT Liga Indonesia itu kami sudah melakukan pasca. Bahkan ketika kami datang, tiga minggu lalu, saya langsung dari tim pemantauan, menyurati pihak terkait,” imbuhnya. [caption id="attachment_492192" align="alignnone" width="300"] Liga 1 2022-2023, Arema FC vs Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Sabtu (1/10/2022) berakhir ricuh. (Foto: MI/Repro)[/caption] Sebelumnya, sejumlah keluarga korban Tragedi Kanjuruhan menyambangi kantor Komnas HAM dan meminta segera membentuk tim penyelidikan ad hoc dugaan pelanggaran HAM berat. Komnas HAM mengaku masih mempelajari pengaduan tersebut. “Kami mempelajari laporan pengaduannya,” kata Koordinator Subkomisi Penegakan HAM Komnas HAM Uli Parulian Sihombing saat dihubungi, Jumat (25/11). Selain itu, Uli mengatakan masih akan mempelajari pengaduan tersebut guna memutuskan, apakah akan ada tambahan rekomendasi untuk menyelesaikan kasus Tragedi Kanjuruhan. #PSSI

Topik:

PSSI komnas ham Kanjuruhan

PSSI Belum Tindaklanjuti Rekomendasi Komnas HAM Soal Tragedi Kanjuruhan?

Berita Sebelumnya

KPK Tak Terganggu KUHP Baru, Firli Singgung Azas Lex Specialis Derogat Generalis

Berita Selanjutnya

Hotman Paris Sebut Aturan Hukuman Mati KUHP Baru Jadi Lahan Basah Kalapas

Berita Terkait

PSSI Tunjuk Indra Sjafri sebagai Pelatih Timnas U-23 di SEA Games 2025

Dugaan Korupsi Proyek NTC Rp170 M di IKN Seret Erick Thohir, Sudah Dilaporkan ke KPK!

Komnas HAM Usul Pelanggaran HAM Berat Dikecualikan dari Restorative Justice

Komnas HAM Pastikan Terus Kawal dan Awasi Proses Hukum Kasus Tewasnya Affan Kurniawan

Ketua Komnas HAM Sebut Tambang Nikel di Raja Ampat Berpotensi Timbulkan Pelanggran HAM

Potensi Pelanggaran HAM di Kasus Tambang Nikel di Raja Ampat

ekonomi

politik

hukum

pendidikan

olahraga

nasional

global

hiburan

tech

kesehatan

cuaca

opini

lifestyle

investigasi

metropolitan

ragam

anti-hoaks

Redaksi

Tentang Kami

Kode Etik

SOP

Penafian

Dewan Pers

Pedoman

Kontak Kami

Pertanyaan

Kebijakan

S&K