Amin Ak Minta Pemerintah Perbaiki Sistem Transportasi Publik
![Syamsul](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
Syamsul
Diperbarui
30 Desember 2021 13:49 WIB
![Amin Ak Minta Pemerintah Perbaiki Sistem Transportasi Publik](https://monitorindonesia.com/2021/06/Amin-AK.jpg)
Monitorindonesia.com- Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi PKS, Amin Ak meminta kepada pemerintah memperbaiki sistem transportasi publik agar aman dan nyaman terhadap lingkungan.
Hal itu perlu dilakukan sebagai bukti alasan pemerintah berencana menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Premium benar-benar karena faktor lingkungan dan bukan karena faktor komersil.
“Jika ingin mengurangi pencemaran lingkungan, seharusnya menyelesaikan akar persoalannya, bukan kebijakan tambal sulam,” kata Amin Ak kepada wartawan, Kamis (30/12/2021).
Menurut politikus PKS ini, tingginya pencemaran udara tinggi tidak hanya disebabkan oleh sektor transportasi. Namun juga sektor industri dan pembangkit listrik yang ada saat ini masih jauh dari kata ramah lingkungan.
“Secara teknologi, saat ini sudah tersedia pembangkit listrik biomassa yang memanfaatkan limbah biomassa. Secara bertahap PLTU Batubara harus memanfaatkan teknologi co-firing dengan memanfaatkan biomassa yang ramah lingkungan dan berbiaya murah,” jelasnya.
Maka dari itu, Amin Ak meminta pemerintah harus menciptakan iklim yang membuat masyarakat beralih menggunakan kendaraan listrik, baik roda dua maupun roda empat.
Diberitakan sebelumnya, penghapusan dua jenis BBM itu dilakukan pemerintah dalam rangka memperbaiki kondisi lingkungan dengan mendorong penggunaan BBM yang ramah lingkungan.
BBM yang dinilai ramah lingkungan yakni memiliki nilai oktan atau Research Octane Number (RON) di atas 91. Diketahui, premium memiliki RON 88, dan pertalite memiliki RON 90.
"Kita memasuki masa transisi di mana premium (RON 88) akan digantikan dengan pertalite (RON 90), sebelum akhirnya kita akan menggunakan BBM yang ramah lingkungan," ujar Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM, Soerjaningsih dalam Focus Group Discussion, Senin (20/12/2021).
Menurutnya, masa transisi BBM ini ditujukan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait penggunaan BBM dengan kualitas yang lebih baik.
Oleh karena itu, nantinya pertalite akan digantikan dengan BBM yang kualitasnya lebih baik atau ramah lingkungan.
"Ada masa di mana pertalite harus dry, harus shifting dari pertalite ke pertamax," katanya. (Wawan)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Politik
![Legislator Komisi VI Pertanyakan Alasan Erick Thohir Tunjuk Burhanuddin Abdullah dan Andi Arief Jadi Komisaris PT PLN Anggota Komisi VI DPR RI, I Nyoman Parta (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/i-nyoman-parta-1.webp)
Legislator Komisi VI Pertanyakan Alasan Erick Thohir Tunjuk Burhanuddin Abdullah dan Andi Arief Jadi Komisaris PT PLN
24 Juli 2024 11:25 WIB
Ekonomi
![Deddy Sitorus ke PT Pelindo: Ini Waktunya Kita Menantang Luhut Binsar Pandjaitan Anggota Komisi VI DPR RI, Deddy Yevri Sitorus (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/anggota-komisi-vi-dpr-ri-deddy-yevri-sitorus-foto-ist-4.webp)
Deddy Sitorus ke PT Pelindo: Ini Waktunya Kita Menantang Luhut Binsar Pandjaitan
3 Juli 2024 14:38 WIB
Hukum
![Bikin Kasus Investasi Fiktif, Komisi VI: Komisaris PT Taspen Kerjanya Apa? PT Taspen (Foto: Instagram @taspen)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/pt-taspen-instagram-at-taspen.webp)
Bikin Kasus Investasi Fiktif, Komisi VI: Komisaris PT Taspen Kerjanya Apa?
25 Juni 2024 10:48 WIB