Lemahnya Nilai Tukar Rupiah Bisa Picu Kenaikan Harga Barang Impor

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 3 November 2023 11:50 WIB
Mata Uang Rupiah (Foto : The Star)
Mata Uang Rupiah (Foto : The Star)

Jakarta, MI - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa kenaikan barang impor harus diperhatikan, hal itu terjadi akibat melemahnya nilai rupiah terhadap dolar, tekanan pelemahan rupiah nyaris mencapai Rp 16 ribu per dolar AS.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, menyampaikan, lemahnya nilai tukar rupiah ini juga akan berdampak pada kenaikan barang Impor.

"Mungkin di beberapa industri tertentu yang tingkat ketergantungan impornya tinggi, dampaknya akan besar terhadap peningkatan biaya untuk bahan baku," jelas Faisal kepada Wartawan, Kamis (2/11).

Kondisi rupiah saat ini juga dapat mendorong Bank Indonesia untuk bertindak. Menurut Faisal, BI dapat  menggelontorkan cadangan devisa atau menaikan kembali tingkat suku bunga.

Melihat nilai pergerakan indeks harga produsen akhir-akhir ini, Faisal menyebutkan adanya penurunan yang tajam. Bahkan, kata dia, saat ini indeks harga produsen lebih rendah dibandingkan dengan indeks harga konsumen dari sisi pertumbuhannya.

Menurutnya, indeks tersebut berbeda sekali dengan beberapa bulan sebelumnya atau pada pertengahan tahun lalu. Pada beberapa bulan sebelumnya atau tahun lalu, Faisal mengatakan harga produsen itu tinggi sekali melebihi indeks harga konsumennya.

"Potensi untuk inflasi pada level impor bahan baku itu relatif tidak terlalu besar, walaupun nanti ada  dampaknya juga ke impor barang konsumsi," tutup Faisal. (Ran)