Duh! Harga Beras Naik Lagi, Ini Penjelasan Bulog

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 30 Januari 2024 20:36 WIB
Beras. (Foto: web bulog.go.id)
Beras. (Foto: web bulog.go.id)

Jakarta, MI - Sepanjang Januari 2024, harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp 300 sampai Rp 400 per kilogram (kg). Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyampaikan memang saat ini harga beras kembali meningkat. Penyebabnya adalah karena adanya keterlambatan masa tanam dan rendahnya hasil panen pada awal tahun.

“Situasi memang sedang dapat tekanan dari sisi produksi, sebagian petani kita terlambat tanamnya, baru mulai Januari mereka tanam,” kata Bayu kepada media, Senin (29/1).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pun menunjukkan hal yang sama, bahwa periode Januari-Februari 2024 produksi padi akan mengalami defisit 2,7 juta. Produksi panen yang melimpah baru akan terjadi pada Maret 2024. “Jadi sekarang sedang terjadi defisit, makanya harganya naik,” tambahnya.

Faktor lain yaitu harga pupuk yang belum juga turun. Ini disebabkan geopolitik Rusia dan ukraina yang tak kunjung usai, sehingga menyebabkan rantai pasok tersendat, karena karena situasi dengan laut merah yang membuat jalur transportasi lebih jauh karena dialihkan lewat Afrika.

Kendati demikan, Bayu mengatakan pemerintah terus berupaya untuk menekan harga beras yang saat ini tinggi. Caranya dengan menggenjot penyaluran bantuan pangan dan intervensi harga melalui Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP).

“Bantuan pangan SPHP Bulog dilaksanakan paling tidak untuk masyarakat punya alternatif dan mengurangi tekanan dari kenaikan harga,” jelasnya.

Dalam pantauan KSP harga beras medium saja, per Senin (29/1) sudah mencapai Rp 14.850/kg. Sementara HET beras mediumnya rata-rata saat ini hanya di kisaran Rp 11.400/kg.