Korupsi Pengadaan Tower PLN, Kejagung Periksa Dua Direktur Produsen Baja

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 5 Oktober 2022 11:57 WIB
Jakarta, MI - Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa dua Direktur produsen baja terkait kasus dugaan Mark Up Proyek Penggadan Tower Transmisi PLN, tahun 2016 senilai Rp2, 251 triliun. Proyek itu semula membangun 9. 085 Tower, terakhir menjadi 10.000 Tower. Selain itu, jajaran Manajemen era Dirut Sopyan Basir (2014-2019) selalu akomodir permintaan Ketua Aspatindo (Asosiasi Pabrikan Tower Indonesia) inisial SH dan kawan-kawan. Kedua Direktur Produsen Baja yang diperiksa, adalah THT selaku Dirut PT. Intisumber Baja Sakti Periode 2015 dan RN (Direktur PT. Steelforce Indonesia). Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Ketut Sumedana menjelaskan langkah tim penyidik tersebut bagian membuat terang tindak pidana yang terjadi. “Semua dalam upaya memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan, ” kata Ketut dalam keterangannya, Rabu (5/10). Namun demikian, Ketut enggan menjelaskan terkait dugaan adanya praktik Mark Up (Penggelembungan) biaya oleh Pabrikan Tower notabene Anggota Aspatindo. Sebelumnya, proyek Pengadaan Tower Transmisi dikerjakan PT. Bukaka Teknik Utama dan 13 Pabrikan lainya. Tiga diantaranya sudah diperiksa, Louis Karema (Direktur PT. Karunia Berca Industri) dan Pengurus PT. Wika Industri dan Konstruksi, Selasa (13/9). Serta, Permadie Setiakusuma (Direktur PT. Kurnia Adijaya Mandiri), Selasa (27/9). Sementara jadwal pemeriksaan Ketua Aspatindo yang juga Direktur Operasional PT. Bukaka Teknik Utama Saptiastuti Haspari belum diketahui. Dari informasi terakhir, pemeriksaan dan 10 Pabrikan Tower lain masih menunggu hasil gugatan Praperadilan (Prapid) atas penyidikan perkara oleh Kejagung. Gugatan (Prapid) yang tersebut diregister dengan nomor: 83/Pid.Pra/ 2022/PN JKT.SEL. Pengerjaan proyek dipasok oleh PT. Krakatau Wajatama, anak usaha PT. Krakatau Steel (KS), terkait baja profil untuk tower tramsmisi PLN 46 ribu sirkit bagian proyek pembangkit 35 ribu MW. Dirut PT. KS Sukandar memperkirakan kebutuhan baja untuk proyek tersebut sebanyak 798 ribu ton untuk 4 tahun ke delan, Rabu (26/10/2016). Baja Profil akan dikirimkan kepada14 Pabrikan Tower yang telah ditunjuk PLN dan akan didistribusikan kepada 4 Pabrikan. Pabrikan dimaksud, PT. Bukaka Teknik Utama, PT. Armindo Catur Pratama, PT. KBI dan PT. Karya Logam. Sementara 10 Pabrikan lain, terdiri PT. Citramas Teknik Mandiri, PT. Dutacipta Pakar Perkasa, PT. Danusari Mitra Sejati, PT. Twink Indonesia. Serta, PT. Kurnia Adijaya Mandiri, PT Wika Industri & Konstruksi, PT. Kokoh Semesta, PT. Bangun Sarana Baja, PT. Gunung Steel Construction dan PT. Duta Hita Jaya. Tower PLN