Pegi Setiawan Ungkap Dapat Perlakuan Buruk dari Polisi, DPR Minta Kapolri Awasi Jajarannya

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 9 Juli 2024 15:47 WIB
Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (Foto: Ist)
Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin buka suara soal pembebasan Pegi Setiawan yang sebelumnya didakwa sebagai pembunuh dalam kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita dan Muhammad Rizky di Cirebon tahun 2016.

Berdasarkan pengakuan Pegi, selama dirinya ditahan di Polda Jawa Barat, ia mendapat perlakuan tak menyenangkan dari para tahanan dan polisi yang bertugas. 

Mendengar hal tersebut, Cak Imin mengaku bahwa dirinya sangat tersentuh dengan kejadian yang dialami oleh Pegi. 

Sebab itu, ia meminta kepada Kapolri untuk melakukan pengawasan kepada jajaran dibawahnya dan melakukan penindakan lebih baik lagi terhadap kasus-kasus hukum. 

Karena kata Cak Imin, kasus-kasus salah tangkap seperti ini sangat merugikan masyarakat. 

"Ya ini menyedihkan. Saya minta kepada Kapolri untuk betul-betul melakukan pengawasan dan penindakan sehingga masyarakat tidak dirugikan baik di Cirebon, di mana kemarin di Sumatera Utara dan di beberapa daerah lainnya," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7/2024). 

Seperti diketahui, Pengadilan Negeri (PN) Bandung mengabulkan permohonan gugatan sidang praperadilan, yang diajukan oleh Pegi Setiawan dalam kasus Vina Cirebon.

"Mengadili, mengabulkan praperadilan proses penetapan kepada pemohon atas nama Pegi Setiawan dinyatakan tidak sah dan dibatalkan demi hukum," kata Hakim tunggal Eman Sulaeman saat membacakan amar putusan, Senin (8/7/2024).

Usai bebas, Pegi mengaku dirinya mendapatkan perlakuan buruk berupa penganiayaan hingga kata-kata kasar kepadanya. 

"Ada (pemukulan), semacam kata-kata kasar banyak sekali kayak ancaman-ancaman. Saya pernah dipukul bagian mata sini (nunjuk pelipis kanan)," kata Pegi, Selasa (9/7). 

Pegi mengatakan bahwa pelaku pemukulan terhadapnya ialah salah satu tim penyidik, yang ia sebut sebagai penguasa gedung itu.

"Yang di penyidik. Yang ibaratnya, yang penguasa apa ibaratnya ini lah polisi," kata Pegi.