Virus Nipah Serang India, Apakah Sudah Ada di Indonesia?

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 22 September 2023 18:43 WIB
Jakarta, MI - Virus Nipah atau NiV tengah menjadi perbincangan masyarakat dunia. Pasalnya dua warga asal Kerala, India Selatan, meninggal dunia akibat terjangkit virus tersebut. Hal itu, tentu membuat masyarakat menjadi khawatir mengenai penyebaran virus. Virus Nipah pertama kali teridentifikasi di Malaysia. Virus yang termasuk dalam genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae, dianggap memiliki potensi untuk masuk ke Indonesia. Bagaimana kondisinya di Indonesia? Menurut Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kasus konfirmasi penyakit virus Nipah pada manusia di Indonesia. Namun, beberapa penelitian atau publikasi telah menemukan adanya virus Nipah pada kelelawar buah (genus Pteropus) di beberapa negara, termasuk Indonesia. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah kembali meningkatkan kewaspadaan di pintu masuk RI usai merebaknya virus Nipah di India. Penjagaan ketat pun dilakukan di pelabuhan dan bandara. Selain itu, para Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dari negara yang sudah terjangkit Virus Nipah, dihimbau untuk segera ke fasilitas kesehatan (faskes), terutama jika mengalami gejala. "Kami juga akan meningkatkan kewaspadaan bersama Kementan (Kementerian Pertanian) dan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) untuk kejadian di satwa liar," kata Nadia, dikutip Jumat (22/9). Nadia mengatakan, petani buah serta peternak babi dan kambing, agar meningkatkan kewaspadaan guna mencegah Virus Nipah. Ia menegaskan, peternak harus berwaspada ketika ada hewan ternak yang mati mendadak. "Tetap lakukan perlindungan saat mengelola daging mentah, seperti pakai alat pelindung diri (APD) dan bersihkan kandang dengan disinfektan," ujarnya. Lebih lanjut, ia juga menghimbau masyarakat Indonesia untuk mewaspadai gejala klinis Virus Nipah yang tidak khas. Adapun gejalanya seperti demam, badan pegal, batuk, pilek, kejang, mengantuk, sampai radang otak adalah pemicu angka fatalitas atau kematian yang tinggi. "[Gejala-gejala tersebut] yang kemudian menimbulkan kematian," tandasnya. Sebagai informasi, virus Nipah berasal dari kelelawar buah, yang sering dianggap sebagai inang alami virus ini. Virus Nipah dapat menyebarkan virus ke manusia melalui makanan yang terkontaminasi, seperti buah-buahan. Selain itu, hewan peliharaan seperti babi, kuda, kucing, dan anjing juga dapat tertular dan menyebarkan infeksi ini. Penularan dari manusia ke manusia juga telah dilaporkan. Saat ini, belum ada vaksin khusus untuk virus Nipah, sehingga pencegahan menjadi kunci untuk menghindari wabah yang lebih besar.

Topik:

Virus Nipah