Psikolog: Cara Menghindari Stres Pasca Pemilu 2024

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 16 Februari 2024 22:02 WIB
Suasana saat pemilu di TPS 1, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Depok, Jawa Barat, Rabu (14/2). (Foto: ANTARA)
Suasana saat pemilu di TPS 1, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Depok, Jawa Barat, Rabu (14/2). (Foto: ANTARA)

Jakarta, MI - Pakar Psikologi Sosial dari Universitas Indonesia Dicky C. Pelupessy mengatakan masyarakat dapat melakukan relaksasi stres agar tidak mengganggu ketika melakukan kegiatan.

Masyarakat seringkali ikut terlibat tegang dan stres pada saat suasana pascapemilu bagi pendukung  atau pengusung kandidat tertentu, karena takut calon yang dipilih tidak memenangkan kontestasi.

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meredakan stres dan menghadapi situasi ini dengan lebih tenang, ujarnya saay dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat (16/2). “Coba relaksasi stres dengan menarik nafas, kemudian keluarkan, dan dilakukan berulang. Jangan dipikirkan hal-hal yang membuat jadi tidak enak dan mengganggu,” kata Dicky.

Selain itu, dapat melakukan relaksasi lain sesuai preferensi diri, seperti mendengarkan musik, relaksasi berkebun, relaksasi nonton film, nonton yang lucu-lucu relaksasi itu juga bisa dapat ketika kita beribadah.

Adapun, menurut Dicky, bagian yang terpenting adalah kembali untuk mengendalikan pikiran dari hal-hal yang membebankan agar hidup dapat berjalan sebagaimana mestinya. “Pengendalian pikiran juga penting gitu. Pikiran dikendalikan dengan baik, seperti jangan pikirkan menang atau kalahnya caleg yang kita pilih, kalau tidak menang ya sudah, itu adalah kompetisi dan tugas kita hanya memilih saja,” ungkapnya.

Meskipun perjuangan politik memang membawa harapan dan mimpi, namun ketika kenyataannya tidak sesuai dengan yang diinginkan jangan sampai membuatnya berlarut hingga menimbulkan stres yang berkepanjangan, tambahnya. (AM)