Kemlu Ungkap 129 WNI di Palestina-Israel Menolak Dievakuasi

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 13 Oktober 2023 19:55 WIB
Jakarta, MI - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengungkap sebanyak 129 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Palestina dan Israel menolak dievakuasi. Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha mengatakan, ratusan WNI yang enggan dievakuasi itu adalah mereka yang menikah dengan warga setempat atau yang telah memiliki pekerjaan tetap di Tepi Barat, Tel Aviv, dan Yerusalem. “Tugas pemerintah adalah memberikan informasi mengenai penilaian situasi keamanan, tetapi pilihan (evakuasi) dikembalikan kepada masing-masing WNI. Kami tidak bisa memaksa,” kata Judha dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/10). Judha mengatakan ada 133 WNI yang berada di luar Jalur Gaza. Namun, dari ratusan WNI itu, hanya empat orang yang bersedia dievakuasi. "Sementara yang lainnya (menolak dievakuasi) karena merasa aman,” kata Judha. Selain 133 WNI tersebut, ada 10 WNI yang berada di Jalur Gaza, wilayah konflik utama dan paling rentan. Dengan demikian, tercatat total 143 WNI berada di Israel-Palestina. Judha memastikan sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban. Ia mengatakan Kemlu RI terus menjalin komunikasi dengan para WNI di sana. Militan Hamas menembakkan ribuan roket dan mengirim puluhan pejuang ke kota-kota Israel di dekat Jalur Gaza, dalam serangan mendadak yang belum pernah terjadi sebelumnya, pada Sabtu (7/10). Israel mengatakan pihaknya kini berperang dengan Hamas dan melancarkan serangan udara di Gaza, dan bersumpah akan menimbulkan “akibat yang belum pernah terjadi sebelumnya.” Aksi saling serang ini pun menewaskan ribuan orang dari kedua belah pihak. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, sekitar 1.572 orang tewas dan 7.262 orang luka-luka di Jalur Gaza. Di Tepi Barat Palestina, setidaknya 32 orang meninggal dunia dan 600 orang lainnya luka-luka. Sementara itu, militer Israel melaporkan 1.300 orang tewas dan 3.418 lainnya terluka. #Kemlu Ungkap 129 WNI di Palestina-Israel Menolak Dievakuasi