Soroti Konten Deddy Corbuzier soal LGBT, Sukamta Ingatkan Hal Ini

wisnu
wisnu
Diperbarui 12 Mei 2022 13:24 WIB
Jakarta, MI - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia Sukamta, turut menyoroti konten Deddy Corbuzier yang mengundang pasangan Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) melalui podcast. "Kasus tersebarluasnya konten Deddy Corbuzier yang dianggap publik mengakampanyekan mengenai isu LGBT meresahkan publik. Saya menyoroti mengenai kebebasan yang ada batasnya, bukan kebebasan liberal ala barat," kata Sukamta kepada MI, Rabu (11/5/2022) malam. Sukamta menambahkan, bahwa tokoh masyarakat, publik figur dan masyarakat umum hendaknya menyadari kebebasan berekspresi yang dilindungi UUD 1945 memiliki batasan norma agama, sosial masyarakat dan hukum. "Sehingga tidak bebas sebebasnya tanpa batas ketika berekspresi di ruang publik," jelas Sukamta. Menurut Politikus PKS ini, isu LGBT tentunya sangat sensitif, alih-alih memberikan edukasi mengenai LGBT, konten yang dibagikan Deddy secara luas kepada masyarakat dianggap jadi kampanye yang mendukung LGBT. Untuk itu, Sukamta menegaskan bahwa LGBT adalah penyakit maka, seharusnya orang yang mengidap LGBT diobati bukan dipublikasikan kepada masyarakat. "Banyak para ahli mengatakan LGBT itu penyakit, maka harus diobati karena berpotensi menular. Penularan dimulai dengan preferensi pembenaran kemudian merembet ke keinginan untuk merealisasikan. Panggung publik yang tersebar luas di media sosial akan membuat lahirnya preferensi pembenaran tentang LGBT. Sehingga untuk menghentikan penyebarluasan jangan sampai LGBT diberikan panggung," jelas wakil ketua Fraksi PKS DPR RI ini. Tak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa stake holder terkait juga harus memonitor tayangan-tayangan serupa. "Jangan sampai, platform besar seperti youtube digunakan untuk kampanye penyimpangan," pungkasnya. Diketahui, kini konten Deddy Corbuzier telah di turunkan dari kanal Youtube setelah menjadi sorotan pasca mengundang pasangan Gay Ragil dan Fred. (La Aswan)