Bullying Sudah pada Tingkat Penganiayaan
![Akbar Budi Prasetia](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui
2 Oktober 2023 20:31 WIB
![](https://monitorindonesia.com/images/no-image.png)
Jakarta, MI - Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Pareira, menanggapi fenomena perundungan atau bullying yang marak terjadi belakangan ini pada anak di tingkat pendidikan, khususnya sekolah.
Menurutnya, Fenomena bullying atau mengganggu, usil, sebenarnya fenomena sosial yang sering terjadi dalam interaksi antar anak-anak.
"Mem-bully atau mengganggu atau mengusili adalah bumbu dalam pergaulan. Ibarat bumbu kalau dalam kadar yang pas, dia akan terasa enak, tetapi kalau kelebihan maka akan mengganggu rasa," katanya kepada Monitorindonesia.com, Senin (2/10).
Kata Andreas, ganggu mengganggu antar anak dalam batas wajar justru menjadi alat mempererat persahabatan, dan menjadi kenangan yang tak terlupakan di kemudian hari.
"Namun kalau berlebihan justru malah merusak persahabatan, menimbulkan permusuhan yang membekas bahkan menimbulkan trauma," ujarnya.
Tetapi kata dia, fenomena-fenomena yang terjadi saat ini bukan lagi pada tingkatan perundungan, namun sudah melebihi batas wajar, yakni penganiayaan.
"Berbeda dengan fenomena yang banyak terjadi belakangan ini, bukan hanya bully, tetapi penganiyaan," ungkap politikus PDIP.
Untuk itu, Andreas menilai antara perilaku Bullying dan Penganiayaan sangatlah berbeda jauh. Sebab, penganiayaan sudah masuk pada tindak pidana kriminal, sehingga pelakunya patut dihadiahi hukuman oleh pihak penegak hukum.
"Sehingga menurut saya harus dibedakan kasus perkasus, mana bully dan yang mana penganiayaan. Penganiayaan antar anak adalah kategori kriminal anak, sehingga perlu ditangani oleh pihak penegak hukum," tandasnya.
Oleh karena itu, kata dia keluarga dan lembaga pendidikan harus memberikan pemahaman pada anak soal perilaku bulying dan penganiayaan agar tidak salah menginterpretasikan antara keduanya.
"Sementara bully seharusnya merupakan tugas keuarga dan lembaga pendidikan untuk memberikan pengertian pada anak-anak, sehingga bully yang merupakan instrumen untuk saling mengakrabkan antar anak, tidak berbalik menjadi sumber permusuhan, sumber penganiyaan psikologis anak," pungkasnya. (DI)
#Bullying Sudah pada Tingkat Penganiayaan
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Nusantara
![Pj Gubernur Jabar Minta Semua Kepala Daerah Berusaha Hentikan Perundungan Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin [Foto: YT/@SekretariatPresiden]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/4fbc565e-d87e-41db-8514-013a30ffc50d.jpg)
Pj Gubernur Jabar Minta Semua Kepala Daerah Berusaha Hentikan Perundungan
16 Juni 2024 07:52 WIB
Metropolitan
![Gegara Dijauhi Teman, Siswa SMP di Tebet Lompat dari Lantai 3 Sekolah Ilustrasi [Foto: iStock]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/garis-polisi.webp)
Gegara Dijauhi Teman, Siswa SMP di Tebet Lompat dari Lantai 3 Sekolah
20 Mei 2024 18:06 WIB
Nusantara
![Diduga Dirundung Senior, Puluhan Siswi di Gorontalo Lari dari Sekolah Sejumlah taruni dari SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo, yang melarikan diri dari sekolah, saat berada di rumah salah satu rekannya. (Foto: ANTARA)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/taruni-lari-dari-asrama.webp)
Diduga Dirundung Senior, Puluhan Siswi di Gorontalo Lari dari Sekolah
11 Mei 2024 08:07 WIB