DPR Soroti Tingginya Angka Pengangguran, Desak Pemerintah Buka Akses Lapangan Pekerjaan Sebanyak Mungkin

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 8 November 2023 07:38 WIB
Ketua DPR RI, Puan Maharani (Foto: Ist)
Ketua DPR RI, Puan Maharani (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Ketua DPR RI Puan Maharani, menyoroti tingginya angka pengangguran di Indonesia dari tahun ke tahun. Ia pun menekan pemerintah untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi agar bisa menyerap tenaga kerja.

"Kebutuhan untuk mengambil tindakan sigap guna menekan angka pengangguran di Indonesia sudah sangat diperlukan. Penting sekali dilakukan langkah-langkah konkret dalam menangani masalah pengangguran yang semakin tinggi," kata Puan kepada wartawan, Selasa (7/11).

Kata Puan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pemerintah perlu melakukan intervensi untuk mengambil langkah-langkah strategis, seperti mengundang investasi yang dapat menciptakan lapangan kerja, baik domestik maupun asing.

"Investasi merupakan motor utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan menarik investasi, kita dapat membuka peluang kerja baru dan meningkatkan produktivitas ekonomi," paparnya. 

"Hal ini dapat menciptakan diversifikasi ekonomi yang kuat, yang lebih tahan terhadap fluktuasi ekonomi global," lanjut Puan.

Lebih lanjut, Puan menilai, peran perusahaan asing dalam membuka lapangan pekerjaan menjadi hal yang penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Untuk itu diperlukan regulasi investasi yang jelas dari pemerintah agar semakin menarik minat perusahaan asing untuk membuka cabangnya di Indonesia.

"Hanya dengan upaya bersama dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan di mana setiap warga negara memiliki akses ke lapangan kerja yang layak dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," pungkasnya. 

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta orang per Agustus 2023 atau setara dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,32 persen dari total 147,71 angkatan kerja. (DI)